DLH Kabupaten Bima pun sudah mengambil sample dari benda itu.
Dan didapatkan fakta jika benda coklat itu ternyata mengandung bakteri dan virus.
Bahkan seorang warga Desa Lewintana, Soromandi, Bima sempat dilarikan ke PKM Somandi karena mengalami keracunan.
Dilansir dari Tribun Lombok, warga bernama Habibah itu keracunan usai mengonsumsi ikan dari laut yang tertutup benda coklat itu.
Awalnya sejumlah warga mengambil ikan pari yang banyak bermunculan di tepi laut.
DLH Kabupaten Bima menjelaskan jika fenomena itu menjurus pada Sea Snot.
Yaitu lendir laut yang merupakan sekumpulan organisme mirip mukus di laut.
Ingus laut memiliki sofat mirip gelatin dan krim.
Pada umumnya Sea Snot tidak berbahaya namun bisa mengandung virus dan bakteri, termasuk E Coli.
Fenomena ini biasa terjadi di Laut Tengah dan pernah menyebar ke Laut Marmara, Turki.
Penyebab munculnya fenomena ini sendiri karena perubahan iklim dan banyak limbah yang dibuang tanpa diolah dulu. (*)
Baca juga: Bukti Baru Penyebab Kecelakaan EgyptAir yang Tewaskan 66 Orang, Diduga Pilot Merokok di Kokpit
Baca juga: Taman Margasatwa Ragunan Buka H+1 Lebaran 2022, Cek Syarat dan Ketentuan Berkunjung
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Air Laut di Teluk Bima Berwarna Coklat, Ada Warga yang Keracunan Usai Makan Ikan dari Laut