Hidangan ini terbuat dari olahan tepung aci dan tepung beras yang diberi bumbu gurih kemudian dikukus.
Setelah dikukus kemudian dipotong-potong seukuran kwetiau.
Cara penyajiannya juga berbeda dari kwetiau.
Sahoun ini menggunakan kuah segar yang berasal dari kaldu ayam asli kemudian diberi suwiran daging ayam.
Tidak boleh ketinggalan adalah taburan daun bawang dan sambal merah yang menambah cita rasa. Makanan ini terbilang langka dan jarang sekali ditemukan di Purwokerto.
Penjual Sahoun Rinto (48) bercerita dia meneruskan usaha keluarganya untuk berdagang Sahoun.
"Kebetulan saya masih saudara dengan Pak Kartim. Sehari buat 120 porsi, dalam dua jam bisa langsung habis," katanya.
Tidak seperti soto sokaraja yang bisa ditemukan di mana-mana, pedagang sahoun di Purwokerto sangat jarang.
Sahoun biasanya hanya dijual mulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
Bila ingin menikmati Sahoun di Purwokerto, Anda dapat menjumpainya di sekitar Jalan Kaliputih, dekat perempatan Roda Mas Purwokerto.
Sahoun Pak Kartim lainnya juga dibuka di Jalan Martadireja dan Jalan Pramuka yang masih berada di dalam area kota Purwokerto.
Satu porsi sahoun dihargai Rp 11 ribu saja dengan jaminan pembeli sudah sangat kenyang.
Seorang pembeli, Nikmah (22) mengaku selalu menyempatkan mampir menyantap sahoun usai pulang kerja.
"Sahoun ini bikin kenyang dan membangkitkan selera makan.
Kelebihannya kuah segar dan gurih," tuturnya.