TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara Internasional King Khalid telah membuat langkah signifikan untuk memfasilitasi penyandang disabilitas.
Bandara ini meluncurkan fitur obrolan interaktif yang memungkinkan komunikasi melalui bahasa isyarat.
Komunikator bahasa isyarat akan dapat mengakses informasi dan mengobrol dengan program Kecerdasan Buatan melalui WhatsApp dan Twitter.
Baca juga: Kekacauan Penerbangan di Manchester, Bos Bandara Mengundurkan Diri
Hal tersebut membuat Bandara Internasional King Khalid menjadi bandara pertama dengan fitur bahasa isyarat.
Melansir Simple Flying, Minggu (17/4/2022), pihak Bandara belum mengkonfirmasi bahasa isyarat daerah mana yang akan digunakan.
Berbicara tentang aplikasi yang diperbarui, Eng. Mohammed bin Abdullah Al-Maghlouth, CEO Bandara Riyadh, mengatakan,
"Dengan meluncurkan versi terbaru dari layanan interaktif, kami bertujuan untuk meningkatkan pengalaman penumpang melalui Bandara Internasional King Khalid. Saat kami menerapkan kecerdasan buatan untuk menciptakan pengalaman yang menarik melalui saluran sosial, serta memberikan pengalaman perjalanan yang tak tertandingi bagi para penyandang disabilitas."
Pembaruan terbaru
Layanan obrolan interaktif mutakhir akan menerima peningkatan pada penawarannya saat ini, memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memberikan pengalaman unik dan inovatif kepada penumpang.
Aplikasi ini menggantikan paragraf teks yang panjang dengan menu tarik-turun bagi penumpang untuk memilih layanan yang diperlukan dengan cepat dan mudah.
Wisatawan akan dapat dengan mudah menavigasi fitur, menanyakan tentang penerbangan, tarif layanan, dan informasi lainnya, mendiversifikasi saluran komunikasi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Fitur ini akan tersedia untuk pengguna iOS dan Android.
Bandara Saudi telah bekerja menuju transformasi digital layanannya, setelah baru-baru ini meluncurkan platform digital OFOQ untuk mengelola operasi di seluruh bandara.
Diumumkan awal bulan ini, OFOQ akan bertindak sebagai database pusat untuk mengelola proses operasional bandara dengan menyederhanakannya menjadi satu platform.
Perusahaan Bandara Riyadh menyatakan bahwa platform tersebut akan memungkinkan tindakan proaktif dan berbasis data, membantu meningkatkan perencanaan, meminimalkan gangguan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.