TRIBUNTRAVEL.COM - Invasi Rusia-Ukraina rupanya berdampak terhadap dunia penerbangan.
Boeing adalah salah satu yang terkena dampak akibat invasi Rusia-Ukraina.
Akibat invasi tersebut, Boeing kemungkinan akan kehilangan lebih dari 90 persen pesanan jet.
Hal ini terjadi karena 'masalah geopolitik' terkait invasi Rusia-Ukraina, kata perusahaan Boeing.
Meskipun pembuat pesawat mengatakan belum membatalkan pesanan, tapi itu telah menempatkan mereka dalam limbo akuntansi yang digunakannya ketika ada pertanyaan tentang apakah pesanan jet di pembukuannya kemungkinan akan selesai.
Baca juga: Viral Badan Pesawat Boeing 737 Terbungkus Plastik Hitam, Kenapa?
Perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa mereka menambahkan 141 jet ke klasifikasi akuntansi pada Maret 2022, lapor CNN.
Sekira dua per tiga dari pesanan itu, atau lebih dari 90 persen adalah untuk jet 737 Max yang terkena dampak perang di Ukraina dan sanksi ekonomi terkait.
Perusahaan Boeing telah melihat peningkatan pesanan yang ditambahkan ke limbo akuntansi ini dalam dua tahun terakhir, karena pandemi menyebabkan penurunan tajam dalam permintaan pesawat baru.
Dan sampai saat ini, ada hampir 950 pesanan jet komersial yang dianggap memiliki status tidak pasti, meninggalkan Boeing dengan simpanan sekitar 4.300 jet yang belum dibangun.
Sanksi mencegah penjualan pesawat saat ini ke Rusia.
Boeing dan pembuat pesawat barat lainnya seperti Airbus juga telah memotong pasokan suku cadang yang dibutuhkan dan dukungan perawatan untuk pesawat di Rusia untuk mematuhi sanksi.
Baca juga: Penyebab Pesawat Boeing 737 Milik Malaysia Airlines Menukik Tajam Akhirnya Ditemukan
Baca juga: Kaca Depan Retak, Sebuah Penerbangan Boeing 777-200ER Terpaksa Dialihkan
Jadi keraguan tentang pesanan di masa depan ke Rusia bukanlah hal yang mengejutkan.
Data Boeing menunjukkan hanya 30 pesanan jet 737 Max dari maskapai Rusia, Utair Airlines.
Tetapi sebagian besar maskapai penerbangan Rusia memesan jet dari Boeing dan menyaingi Airbus melalui perusahaan leasing.
Jadi kemungkinan ada lebih banyak jet Boeing yang ditujukan ke Rusia sebelum perang.