Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadhan 2022

Fakta Unik Kolak Buatan Masjid Pathok Negoro Plosokuning di Sleman

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolak enak untuk buka puasa

TRIBUNTRAVEL.COM - Kamu pasti sudah tidak asing dengan kolak.

Makanan manis ini cukup populer sebagai menu buka puasa.

Di Sleman, kamu akan menemukan menu kolak di Masjid Pathok Negoro Plosokuning.

Masjid yang berlokasi di Minomartani, Ngaglik, Kabupaten Sleman memiliki kolak sebagai sajian menu buka puasa.

Baca juga: Deretan Paket Buka Puasa di Ancol Selama Ramadhan 2022, Harga Mulai Rp 72 Ribuan

Ilustrasi kolak pisang (Sajian Sedap)

Baca juga: 11 Pilihan Camilan Tanpa Santan, Takjil Enak dan Sehat untuk Buka Puasa

Bukan cuma sebagai menu buka puasa, kolak memiliki makna tersendiri.

Takmir Masjid Pathok Negoro Plosokuning, M Kamaluddin Purnomo menerangkan, kolak adalah lambang kegotongroyongan dalam rangka menuju sang kholiq (pencipta).

Kolak sendiri padanan kata dari kholiq. Sajian kolak di Masjid Tua di Yogyakarta ini terbuat dari irisan pisang, degan, kolang-kaling, roti tawar, santan, pandan dan gula Jawa.

Menurut Kamal, sejumlah bahan tersebut jika dimakan sendiri-sendiri kurang enak.

Namun berbeda jika dicampur dan dimasak bersama. 

"Menghasilkan makanan yang manis, gurih dan segar," terang dia, Senin (11/4/2022). 

kolak menjadi menu andalan buka puasa. Di Masjid Pathok Negoro Plosokuning sendiri kolak di masak oleh Bapak-bapak menggunakan panci besar yang mampu menampung sekitar 100-an porsi.

Penyajiannya menggunakan mangkok. Jamaah yang datang beragam. Selain warga setempat, seringkali warga dari luar daerah juga ikut berdatangan.  

"Ada banyak orang luar datang juga," katanya.

Baca juga: Gampang Banget! Cobain Resep Es Krim Kelapa Muda, Hidangan Manis untuk Takjil Buka Puasa

Kolak enak untuk buka puasa (Agus Yuniarso, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: Serunya Ngabuburit dan Buka Puasa di Jalan Braga, Destinasi Ikonik Bandung yang Legendaris

Pandemi Covid-19 yang berangsur melandai, angka kasus yang perlahan menurun menjadikan Ramadan di masjid yang menjadi cagar budaya ini lebih semarak.

Beragam tradisi telah dilaksanakan. Mulai dari pengajian sore jelang berbuka, salat tarawih, pengajian malam, tadarus Alquran, i'tikaf dan sahur bersama.

Halaman
12