TRIBUNTRAVEL.COM - Selama Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam.
Bangun sebelum fajar untuk makan sahur, orang-orang kemudian menahan diri dari lapar dan dahaga hingga waktu berbuka puasa tiba.
Namun, segalanya bisa sedikit berbeda saat melakukan perjalanan udara.
Dengan zona waktu berubah dan matahari terbenam pada waktu yang berbeda dari tempat keberangkatan, inilah beberapa hal yang perlu diketahui jika berencana naik pesawat di bulan Ramadhan.
Baca juga: Mabuk saat Pertama Kali Terbang Naik Pesawat? Coba Tips Manjur ala Pramugari
Apakah perlu berpuasa saat terbang?
Melnsir laman The National, banyak orang terus berpuasa saat berada di pesawat dan hal ini terkadang dianjurkan untuk penerbangan yang lebih pendek, namun umat Islam tidak perlu berpuasa saat bepergian.
Jika rencana untuk berbuka puasa di tengah penerbangan mengkhawatirkan atau bingung menentukan waktu yang tepat untuk makan, maka dapat memilih untuk tidak berpuasa selama perjalanan.
Jika puasa tidak memungkinkan selama perjalanan, tentu kamu harus merencanakan untuk menggantinya di masa mendatang.
Baca juga: 8 Tips Tidur Nyenyak saat Penerbangan Jarak Jauh, Jangan Asal Pilih Kursi Pesawat
Kapan harus berbuka puasa saat terbang?
Penumpang harus mengikuti aturan dan waktu di mana mereka berada, bukan dari tempat mereka berangkat.
Kendati demikian, kamu tak perlu khawatir akan hal ini.
Sebab, biasanya kapten atau kru akan memberi tahu jika waktunya berbuka puasa tiba.
Apakah maskapai memberi makan untuk berbuka puasa?
Beberapa maskapai akan menawarkan penumpang berbuka puasa atau sahur ketika penerbangan bertepatan dengan waktu tersebut.
Sebut saja Emirates dan Etihad Airways, keduanya menawarkan berbagai menu yang siap mencukupi kebutuhan buka puasa para penumpang.
Baca juga: Sering Dilupakan, Pramugari Ungkap Tips Penting untuk Penumpang Lansia
Baca tanpa iklan