TRIBUNTRAVEL.COM - Keluarga kerajaan Belanda telah mengumumkan bahwa mereka akan membuka salah satu kastilnya untuk para pengungsi Ukraina.
Total, ada delapan keluarga asal Ukraina yang akan menempati kastil tersebut.
Melansir laman The National, Minggu (27/3/2022), sebanyak 30 pengungsi akan menempati sebuah kastil abad ke-15 di Istana Het Loo, Apeldoon.
Lokasinya berjarak sekira 1 jam dengan perjalanan kereta ke arah timur Amsterdam.
Baca juga: Bocah 11 Tahun Asal Ukraina Jalan Kaki Sendirian dari Ukraina ke Slovakia, Kisahnya Viral
Kastil ini banyak digunakan oleh keluarga kerajaan Belanda sebagai tempat peristirahatan dan wisma.
Sejumlah ruangan dari kastil telah dialokasikan untuk keluarga Ukraina, sementara sisanya akan tetap terbuka untuk penggunaan pribadi.
Istana Het Loo merupakan situs warisan sekaligus objek wisata yang sangat populer di Belanda.
Istana ini dikenal dengan taman luas di halamannya yang dilengkapi dengan labirin.
Baca juga: Lufthansa dan 6 Maskapai yang Disebut Paling Terdampak Invasi Rusia ke Ukraina
Warga Belanda juga seringkali menyebut Istana Het Loo dengan sebutan 'the Versailles of the Netherlands'.
Sejak dimulainya invasi Rusia lebih dari sebulan lalu, lebih dari 3,6 juta pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara itu, menurut PBB.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, 4.000 Satwa Alami Stres hingga Para Penjaga Bersembunyi di Kebun Binatang
Dari banyaknya pengungsi, 12.000 di antaranya telah berakhir di Belanda.
Para bangsawan Belanda bukan satu-satunya keluarga kerajaan Eropa yang menawarkan bantuan kepada rakyat Ukraina.
Baca juga: Lindungi Warisan Nasional, Koleksi Museum Terbesar di Ukraina Mulai Dikosongkan
Awal bulan ini, Ratu Denmark Margrethe mengumumkan keluarga kerajaan akan memberikan sumbangan besar untuk membantu mereka yang terkena dampak konflik.
"Ada perang di Eropa lagi. Saya sangat sedih menyaksikan apa yang sekarang terjadi di Ukraina," kata raja dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs resmi keluarga kerajaan Denmark.
"Kemajuan dan harapan yang berkembang di Eropa setelah runtuhnya Tembok Berlin sekarang runtuh di depan mata kita," ungkapnya.