Belum ada perincian lebih lanjut yang diberikan oleh DGCA terkait hal tersebut.
Namun yang pasti, DGCA akan mengamati secara dekat Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC) selama beberapa hari mendatang karena penyelidikan penyebab kecelakaan itu terus berlanjut.
Baca juga: Detik-detik Pesawat China Eastern Jatuh, Kini Armada Boeing 737-800 Dikandangkan
Sekilas Tentang Boeing 737 di India
Pada Maret 2019, setelah dua kecelakaan fatal, DGCA mengandangkan Boeing 737 MAX di India, seperti yang dilakukan banyak otoritas penerbangan sipil lainnya di seluruh dunia.
Larangan ini berlaku selama lebih dari dua tahun sebelum dicabut pada Agustus 2021.
Saat ini tiga maskapai penerbangan India mengoperasikan total 78 pesawat Boeing 737.
Di mana SpiceJet memimpin dengan 49 armada, diikuti oleh Air India Express 24 dan Vistara 5.
Baca juga: 10 Fakta Jatuhnya Pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines yang Membawa 132 Penumpang
Baca juga: Dibeli Seharga Rp 19 Ribu, Bekas Pesawat Boeing 747 Ini Diubah Jadi Ruang Pesta
Vistara mengambil pesawat Boeing 737-800 dari Jet Airways, tetapi sedang dalam proses penggantian secara bertahap, untuk diganti dengan Airbus A320neo dan A321neo.
Dengan lebih dari 400 pesawat A319/A320/A321 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan di negara tersebut, pesawat lorong tunggal Airbus adalah pemandangan yang lebih umum di langit di atas India.
Di mana 232 di antaranya dioperasikan oleh satu operator saja, yakni IndiGo.
Namun itu mungkin akan berubah, di mana saat ini ada sekira 214 pesawat Boeing 737 MAX dari SpiceJet dan pendatang baru Akasa Air.
Saat pengiriman ini dilakukan, traveler mungkin melihat Boeing menjadi pemain dominan di pasar pesawat jarak pendek India.
Baca juga: Boeing 757s Pensiun Bawa Penumpang, Bakal Disulap Jadi Pesawat Pemadam Kebakaran
Tonton juga:
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar kecelakaan pesawat, di sini.