Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Turis Sering Alami 'Sindrom Paris' saat Liburan ke Paris hingga Berujung Sakit, Kok Bisa?

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menara Eiffel, Paris, Prancis

TRIBUNTRAVEL.COM - Tak sedikit turis yang merasa sakit ketika liburan ke Paris.

Penyakit yang tidak biasa ini dapat mempengaruhi beberapa turis yang mengunjungi Paris, Prancis.

Bukan rahasia lagi jika Paris dikenal sebagai salah satu kota terindah di dunia.

Baca juga: Sarwendah Pakai Daster di Paris, Makin Stylish Ditambah Jaket & Boots

Ibu kota Prancis ini sering memikat turis yang datang dengan arsitekturnya yang luar biasa, budaya kafe yang romantis, dan Menara Eiffel yang mempesona.

Namun, beberapa turis mengaku menderita penyakit yang tidak biasa ketika mereka mengunjungi Kota Cahaya yang terkenal itu.

Dilansir dari Express.co.uk, Senin (21/3/2022), Dalam sebuah video TikTok seorang gadis memposting dirinya di Menara Eiffel sembari menangis dan tertawa, ia berkata, "Aku benci di sini."

Menara Eiffel (Unsplash/Anthony DELANOIX)

Pengguna TikTok Jacob Brainerd menjawab dengan mengatakan, "Sebenarnya ada penyakit medis yang disebut Sindrom Paris yang diderita orang."

"Orang-orang yang memiliki gagasan besar dan fantastis tentang betapa hebatnya Paris dan sangat mengecewakan ketika mereka sampai di sana sehingga mereka benar-benar sakit," lanjutnya.

"Jika anda melihat gejalanya, itu mirip seperti halusinasi. Bayangkan sangat membenci Paris sehingga anda mulai berhalusinasi," ujar Jacob.

Meski terdengar aneh, beberapa turis benar-benar menderita 'Sindrom Paris' ketika mereka mengunjungi kota dengan ikon Menara Eiffel itu.

Baca juga: Rayakan Ultah ke 30, Disneyland Paris Izinkan Kembali Wisatawan Peluk Karakter Disney

Baca juga: Crazy Rich Malang Shandy Purnamasari Foto Pakai Sayap di Disneyland Paris, Tampil Bak Peri

Kondisi tersebut telah mempengaruhi turis Jepang di masa lalu dan menurut BBC, 12 turis Jepang harus melakukan perjalanan pulang setiap tahun karena Sindrom Paris.

Psikiater Jepang, Profesor Hiroaki Ota, pertama kali mengidentifikasi sindrom tersebut dan Kedutaan Besar Jepang bahkan memiliki hotline untuk penderita.

Banyak turis bepergian ke Paris dengan citra kota yang romantis, dan membayangkan liburannya seperti film-film populer.

Trocadero, spot terbaik untuk mendapatkan foto Menara Eiffel (Christophe Schindler /Pixabay)

Namun, banyak yang sedih dan kecewa ketika mereka menemukan bahwa Paris tidak seperti yang mereka harapkan dan bayangkan.

Banyak turis mengatakan bahwa kota ini jauh lebih kotor dan bau dari yang mereka kira.

Halaman
12