Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Dikenal Sebagai Lembah Kematian, Semenanjung Kamchatka di Rusia Ditutup untuk Turis

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi salju di Lembah Kematian Rusia, Senin (4/1/2021).

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah tempat yang relatif tidak dikenal di Rusia telah dihantui oleh berbagai kematian yang tidak biasa selama beberapa dekade.

Semenanjung Kamchatka, juga dikenal sebagai Lembah Kematian ini adalah 'negeri ajaib' bersalju yang terletak di timur jauh Rusia dan sangat mematikan.

Meskipun lokasi salju yang menyelimuti pegunungan terjal mungkin indah, siapa pun yang memasuki salah satu lembahnya yang lebih kecil tidak akan pernah terlihat lagi.

Baca juga: Deretan Maskapai Asing yang Masih Layani Penerbangan ke Rusia, Termasuk Emirates

Semenanjung Kamchatka dikenal sebagai kuburan hewan tetapi juga berbahaya bagi manusia, oleh karena itu ditutup untuk turis, dilansir dari Daily Star, Minggu (20/3/2022).

Ilustrasi pria yang tersesat di gurun salju (Andrew Leinster /Pixabay)

Ketika salju mencair, berbagai hewan muncul untuk mencari makanan dan air, dengan banyak dari mereka mati segera setelahnya.

Ketika hewan pemangsa seperti serigala melihat makanan yang mudah dan menjelajah, mereka juga mati.

Bagian yang menakutkan adalah bahwa mayat-mayat ini secara alami didinginkan dan diawetkan serta seringkali tidak menunjukkan bekas luka atau penyakit dari luar.

Baca juga: Daftar 14 Maskapai Dunia yang Terdampak Invasi Rusia dan Ukraina, Apakah ada dari Indonesia?

Baca juga: Susul Maskapai Internasional Lain, flydubai Mulai Hentikan Layanan Penerbangan ke Rusia

Lembah itu belum ditemukan selama bertahun-tahun sampai secara tidak sengaja ditemukan pada abad ke-20.

Legenda mengatakan bahwa dua pemburu menemukan tempat itu pada tahun 1930-an dan bertemu dengan gurun gersang yang ditutupi dengan hewan mati.

Setelah mengalami sakit kepala yang kuat selama beberapa menit, keduanya melarikan diri, yang akhirnya menyelamatkan nyawa mereka.

Kisah ini telah mengumpulkan minat yang kuat di daerah tersebut dan banyak pencari petualangan mengunjungi lembah pada tahun 1940-an dan 1950-an, tetapi tidak semua kembali.

Penduduk setempat memprakirakan bahwa sekira 80 orang telah meninggal di sana.

Versi resmi mengklaim bahwa Lembah Kematian tidak ditemukan sampai tahun 1975 oleh sekelompok ahli vulkanologi yang dipimpin oleh Vladimir Leonov.

Mereka disambut oleh hewan mati sejauh mata memandang.

Penelitian yang dilakukan dari tahun 1975 hingga 1983 menetapkan bahwa hewan-hewan itu terbunuh karena fenomena gunung berapi.

Halaman
12