Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Banyak Warga Pakai Mobil Listrik, Desa Terpencil di Pegunungan China Ini Dijuluki 'Desa Tesla'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panzhiga, sebuah desa terpencil di Provinsi Yunan China yang dijuluki 'Desa Tesla'

TRIBUNTRAVEL.COM - Panzhiga, sebuah desa terpencil di Provinsi Yunan China telah dijuluki "Desa Tesla".

Hal ini karena jumlah mobil listrik Tesla yang dimiliki warga setempat sangat tinggi.

Popularitas mobil listrik di seluruh dunia memang tumbuh pesat, namun masih banyak orang ragu beralih ke kendaraan listrik karena terhambat masalah infrastruktur dan logistik.

Termasuk stasiun pengisian daya yang masih sulit ditemukan, maka penggunaan mobil listrik di daerah terpencil dianggap tidak efisien.

Namun, teori itu ditentang oleh sebuah desa di lereng pegunungan terpencil di Cina.

Di sana, Tesla menjadi merek mobil paling populer.

Dikutip TribunTravel dari laman Odditycentral, Selasa (15/3/2022), sebuah video viral di media sosial memperlihatkan suasana Panzhiga yang dijuluki 'Tesla Village' China.

Vide tersebut awalnya dibagikan di Weibo oleh akun China Tesla dan menjadi viral di berbagai platform lain.

Baca juga: Elon Musk Akui Punya Kembaran di China, Sosoknya Viral di Media Sosial

Baca juga: 20 Fakta Unik China, Dijuluki Pabrik Dunia hingga Punya Perbatasan Internasional Terbanyak

Tesla Model S 2013 (Flickr/ cdorobek)

Banyak yang mengira video ini adalah iklan.

Tetapi, setelah dilihat dari liputan oleh media China selama beberapa minggu terakhir, kecintaan warga Panzhiga dengan Tesla tampaknya asli.

Meskipun lokasinya terpencil, jauh dari pusat kota mana pun, desa ini adalah rumah bagi lebih dari 40 Tesla.

Warga Panzhiga sangat senang dengan mobil listrik mereka.

Cai Run, penduduk asli Panzhiga yang merantau ke kota untuk sekolah sejak usia 12 tahun adalah orang yang memperkenalkan merek Tesla di desa tersebut.

Meski bekerja jauh dari rumah, ia selalu memperhatikan perkembangan kampung halamannya.

Setelah selesainya proyek jalan tol regional pada tahun 2016, ia menyadari ada banyak peluang di desanya.

Halaman
123