Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pramugari Imbau Penumpang Jangan Tutup Bagasi Kabin Sebelum Lepas Landas, Mengapa?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bagasi kabin pesawat

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang sering bepergian menggunakan pesawat tentu paham aturan membawa barang ke dalam bagasi kabin.

Ada aturan khusus yang harus dipenuhi yakni terkait ukuran dan berat barang tersebut.

Tetapi saat traveler menyiapkan tas dan mempersiapkan perjalanan, traveler mungkin secara tidak sengaja menyebabkan keterlambatan.

Baca juga: Khawatir Disita, Maskapai Rusia Mulai Hentikan Layanan Penerbangan Internasional

Jika ingin menghindari keterlambatan dari jadwal, pramugari memperingatkan ada satu hal yang tidak boleh dilakukan sebelum lepas landas.

Peringatan tersebut yakni jangan pernah menutup bagasi kabin di pesawat sebelum lepas landas, meskipun tampaknya penuh.

Ilustrasi pramugari di depan pintu pesawat (Unsplash/@jackywatt)

Menutup bagasi kabin memang tampak seperti perbuatan baik, karena meringankan kerja pramugari.

Tapi tindakan tersebut justru mempersulit penumpang lain menemukan ruang kosong untuk barang-barang mereka.

"Penumpang yang datang ke lorong perlu tahu apakah bagasi kabin itu memiliki ruang tersisa untuk mereka," kata Daniel Levine, pakar perjalanan dengan perusahaan konsultan Avant-Guide Institute kepada Reader's Digest, dilansir dari Best Life Online, Senin (7/3/2022).

"Mungkin orang lain hanya mencari tempat untuk menyimpan mantel besar. Bahkan di bagasi kabin yang penuh tas, mungkin ada ruang untuk sesuatu yang kecil. Saya terus-menerus berjalan menyusuri lorong membuka kabin bagasi untuk melihat apakah ada ruang untuk kotak netbook saya. Sayangnya, hampir setiap penumpang menutup bagasi kabin ketika mereka sendiri merasa sudah penuh," imbuhnya.

Baca juga: Penumpang Diminta Mengaktifkan Mode Pesawat Selama Penerbangan, Pramugari Ungkap Alasannya

Baca juga: Pilot Ungkap yang Sebenarnya Terjadi di Dalam Kokpit, Lebih Sibuk dari Pramugari di Kabin?

Penumpang dapat menyimpan barang bawaan dengan cara memastikan ada cukup ruang untuk semua orang di bagasi kabin di atas kepala.

Karena maskapai terus mengenakan biaya bagasi dari waktu ke waktu, lebih banyak penumpang mulai mengandalkan membawa tas mereka ke dalam pesawat.

Sejumlah koper yang akan diletakan di bagasi pesawat (Tony Prats /Pixabay)

Sayangnya, ini membuat kru kabin sakit kepala karena harus bergegas mencari tempat penyimpanan tas untuk penumpang.

"Sebagian besar pesawat penumpang AS dirancang sebelum 2008, dan maskapai terlalu lambat untuk menyadari bahwa mereka harus mendesain ulang bagasi kabin di atas kepala," kata Spud Hilton, pembawa acara podcast Traveler kepada Condé Nast Traveler.

"Hasilnya? Naik pesawat tiba-tiba dua kali lebih lama, penundaan meroket, dan maskapai mulai mengisi semua waktu penerbangan agar tidak terlambat,"imbuhnya.

Jika ingin mengurangi waktu antara menutup pintu kabin dan menaikkan roda, awak kabin mungkin ingin memastikan bahwa penumpang telah mengemas bagasi kabin dengan benar sejak awal.

Halaman
12