Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ikuti Panduan di Google, Bocah Berusia 9 Tahun Ini Menyelinap ke Pesawat Tanpa Ketahuan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesawat yang hendak lepas landas

Cook mengatakan pesan itu diduga disulam oleh Anna Maria setelah dia melarikan diri ke Brussel untuk membesarkan anak-anaknya sebagai umat Katolik.

Sayangnya Anna Maria meninggal karena cacar pada tahun 1723.

Meski tampak romantis, tulisan itu juga agak mengerikan.

Alih-alih menggunakan benang linen, pesan itu dijahit dengan rambut manusia.

Asal muasal rambutnya tetap menjadi misteri.

Ketika lembaran itu dipresentasikan ke museum pada tahun 1934, terdapat pesan yang bertuliskan jika rambut itu milik Anna Maria.

Namun, ada kemungkinan lain.

Cook mencatat setelah kematiannya, organ hati Radclyffe diberikan ke biara Augustinian di Paris, dan tubuhnya diberikan kepada istrinya.

“Itu akan memberinya kesempatan untuk menghilangkan sebagian rambutnya. Dan kita tahu bahwa, jelas, mengambil rambut adalah hal yang biasa dilakukan orang,” kata Cook, menambahkan bahwa Anna Maria diketahui menyimpan sebagian rambut Radclyffe di liontin.

Kemungkinan lain, kata Cook, adalah bahwa rambut itu berasal dari keduanya, di mana saat dilihat, rambut itu memiliki dua warna yang berbeda.

Cook mengatakan sprei itu lebih dari sekadar simbol cinta. “Ini juga semacam peninggalan kemartiran Katolik,” katanya.

Di antara barang-barang lain dalam pameran Eksekusi adalah pakaian yang dikatakan telah dikenakan oleh Charles I ketika dia dieksekusi, serta token cinta – cakram yang menyerupai koin pipih yang ditorehkan di sel mereka oleh mereka yang dihukum mati.

Satu token, tertanggal 1826 dan diberikan oleh pencuri berusia 20 tahun George Wright kepada Ann Lee, memuat sebuah pesan yang menyentuh:

"Dalam selku yang suram aku berbaring / Dalam kesedihan kesedihan dan kesengsaraan, / Untuk waktuku yang terasa begitu lama, / Ajalku yang ingin aku ketahui."

Ambar Purwaningrum/TribunTravel