Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kronologi Pendaki yang Meninggal di Gunung Lawu, Lupa Bawa Obat dan Alami Hiportermia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalur pendakian menuju puncak Gunung Lawu

"Kondisi semakin drop, akhirnya pedagang di pos 4 memberikan kabar ke bawah (basecamp) meminta bantuan evakuasi."

"Laporan masuk Minggu pukul 20.00. Senin dini hari, kru pertama bergerak ke lokasi disusul tim 2,3 dan 4," terang Arif.

Bersama Rombongan akan Laksanakan Ritual

Jalur pendakian menuju puncak Gunung Lawu (TribunTravel/GigihPrayitno)

Baca juga: Video Viral Pendaki Masak Steak di Gunung, Ternyata Pernah Bikin Seafood hingga Kue Ulang Tahun

Kepala Kantor SAR Semarang, Heru Suhartanto membenarkan jika Yusuf berangkat bersama rombongan 100 pendaki lainnya.

"Rombongan menggelar ritual," ungkapnya, dilansir TribunSolo.com, Senin.

Pada Minggu (27/2/2022) pukul 19.30 WIB, teman korban yang baru selesai ritual menjemput korban untuk turun.

Namun, dikarenakan kelelahan dan tak mampu turun, rekan korban minta bantuan ke tim SAR untuk bantu evakuasi.

"Di pos tiga kondisinya sudah kelelahan, namun yang bersangkutan bisa sampai ke pos empat, sampai kemarin sore (Minggu) masih di sana sehingga ada yang melapor ke bawah," imbuh Heru.

Total ada sekira 70 personel dari tim SAR Gabungan yang melakukan proses evakuasi.

Saat tim SAR gabungan tiba di lokasi, kondisi pendaki belum membaik.

Kemudian, tim melakukan penanganan pertama.

Namun, kondisi Yusuf sudah terlalu berat, sehingga harus dievakuasi ke bawah.

Baca juga: 5 Wisata Gunung di Bogor yang Populer di Kalangan Pendaki Pemula, Gunung Pancar Jadi Favorit

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul FAKTA Pendaki Gunung Lawu asal Tangerang Meninggal, Alami Hipotermia hingga Berencana Gelar Ritual