Bahkan, tak sedikit pramugari yang telah mempertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan karena dampak pembatasan pandemi terhadap kesehatan mental mereka.
Baca juga: Pramugari Ungkap Rutinitasnya saat Pagi Hari, Rela Bangun Lebih Awal untuk Dandan
Timbul pula kekhawatiran bahwa aturan pandemi membuat profesi pramugari menjadi tidak menarik.
Hal itu tentu dapat menyebabkan maskapai penerbangan kekurangan staf.
Meski demikian, banyak pihak percaya bahwa industri penerbangan dapat kembali pulih secara perlahan.
Dengan begitu, profesi pramugari diharapkan dapat menemukan kejayaannya lagi sebagai salah satu pekerjaan yang paling diimpikan.
Sebut saja Singapore Airlines, maskapai nasional Singapura yang belum lama ini membuka kembali rekrutmen pramugari untuk pertama kali sejak pandemi.
Melansir laman Paddle Your Own Kanoo, Singapore Airlines terpukul keras oleh pembatasan pandemi Singapura yang ketat.
Maskapai tersebut juga terdampak oleh kebijakan perbatasan yang ketat di pasar-pasar utama seperti Australia dan China.
Baca juga: Curhatan Pramugari Tangani Penumpang Meninggal di Pesawat, Tutupi Jenazah dengan Selimut
Singapore Airlines bahkan menawarkan pensiun dini dan pesangon dalam upaya meyakinkan para awak kabin untuk berhenti dari pekerjaannya.
Hal itu terpaksa dilakukan Singapore Airlines pada akhir 2020 ketika mengetahui dengan jelas bahwa pandemi akan berlarut-larut.
Maskapai ini kemudian memberhentikan 4.300 pekerja dan tenaga kerja berkurang lebih dari 25 persen.
Singapore Airlines sekarang berharap untuk mempekerjakan kembali beberapa pramugari yang diberhentikan pada puncak pandemi.
"SIA (Singapore Airlines) akan terus melakukan investasi yang diperlukan, baik pada orang-orang kami dan bisnis, untuk memastikan bahwa kami berada dalam posisi untuk muncul lebih kuat saat perjalanan udara internasional pulih," kata juru bicara maskapai.
Maskapai ini telah membuka kembali portal aplikasi online untuk kandidat yang berbasis di Singapura.
Singapore Airlines biasanya mempekerjakan pramugari dari seluruh wilayah.