TRIBUNTRAVEL.COM - Tak sedikit negara-negara Uni Eropa yang beranggapan pembatasan perjalanan tidak mencegah penyebaran COVID-19.
Dilansir TribunTravel dari schengenvisainfo.com, Swedia, Finlandia, Norwegia, dan Denmark hanyalah beberapa negara terbaru yang menjadi bagian dari Uni Eropa dan Area Schengen yang telah memutuskan untuk memfasilitasi aturan masuk, setidaknya untuk pelancong dari negara UE dan Schengen lainnya.
Penghapusan pembatasan terutama didasarkan pada tiga faktor.
Pertama, varian Omicron adalah versi COVID-19 yang lebih ringan dan tidak terlalu mengkhawatirkan.
Baca juga: Cerita Pasutri dari Denmark Pulang ke Indonesia, Suami Terpaksa Harus Dideportasi
Kedua, warga sudah bosan dengan pembatasan yang sedang berlangsung.
Dan ketiga, negara-negara ini sampai pada kesimpulan bahwa pembatasan perjalanan tidak mencegah penyebaran COVID-19.
Dari sekian banyak negara-negara terbaru yang melakukan langkah tersebut, salah satunya adalah Swedia.
Negara itu mulai mengizinkan wisatawan masuk tanpa batasan untuk semua pelancong dari negara-negara UE dan Wilayah Ekonomi Eropa (EEA).
Termasuk mereka yang tidak divaksinasi COVID-19 dan mereka yang belum pernah terinfeksi virus.
Pada Senin (7/2/2022), pemerintah Swedia mengatakan bahwa langkah itu adalah bagian dari pekerjaan untuk menghapus langkah-langkah pengendalian infeksi terhadap COVID-19.
Baca juga: Jerman Tambahkan 93 Negara Dalam Daftar Wilayah Berisiko Tinggi COVID-19
“Keputusan tersebut mengikuti penilaian oleh Badan Kesehatan Masyarakat Swedia bahwa pembatasan masuk tidak lagi merupakan tindakan pengendalian infeksi yang proporsional,” kata pemerintah.
Pemerintah Swedia menyebut bahwa penghapusan pembatasan ini akan sangat melegakan bagi banyak pelancong, dan khususnya bagi mereka yang bekerja dan tinggal di wilayah perbatasan Nordik.
Negara tersebut diatur untuk mempertahankan pembatasan masuk yang ada untuk pelancong dari negara ketiga, setidaknya hingga akhir Maret 2022.
Serupa dengan Swedia, Finlandia juga telah mengakhiri semua kontrol perbatasan internal pada Selasa (1/2/2022).
“Perjalanan tidak memainkan peran penting dalam perkembangan epidemi di Finlandia dan kontrol perbatasan internal tidak dapat lagi dibenarkan dengan alasan kesehatan masyarakat,” ujar Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia.