Bahkan untuk bisa mencicipi kelezatannya saja pelanggan harus rela antre sekira 3 hingga 4 jam.
Padahal sebelumnya pelanggan Seblak Mahda hanya perlu mengantre sekira 1 hingga 2 jam saja.
Baca juga: Rekomendasi 5 Kuliner Unik di Bandung, Cicipi Seblak Bumbu Padang yang Sempat Viral
Baca juga: Seblak Enak dan Laris Manis di Bandung, Pecinta Kuliner Rela Antre hingga 2 Jam
Tak perlu lama dan basa-basi, Magdalena lantas memesan seblak original dengan isian yang komplit dan melimpah.
Tidak sebar-bar dulu, kali ini ia hanya memesan tingkat kepeadasan di level satu.
Meski demikian, level kepedasan pada Seblak Mahda ini masih tetap sama, yaitu level satu sama dengan satu centong cabai.
"Sekarang toppingnya ada berapa?" tanya Magda kepada pemilik kedai.
"Sekarang ada banyak, sukinya aja ada 20 macam," jawabnya.
Baca juga: Seblak Unik di Bandung Pakai Bumbu Padang, Langganan Mahasiswa Lantaran Murah dan Enak
Baca juga: 5 Seblak di Bandung Paling Enak Favorit Wisatawan, Cocok Buat Menu Makan Malam
Seblak berwarna merah menyala tersaji dalam satu mangkok besar.
Dipenuhi dengan topping yang beragam, Magdalena menyantapnya perlahan-lahan bersama tambahan pilus cikur.
Meski sudah cukup populer, cita rasa Seblak Mahda masih dipertahankan hingga sekarang.
Sehingga tak heran jika pelanggan rela antre panjang bahkan kembali lagi demi mencicipi kelezatan Seblak Mahda.
"Ini kuahnya gak beda loh masaknya. Jadinya karena si tetehnya jago masak, masaknya udah gak pakai nakar, jadi gak berubah," ujar Magda.
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal seblak Bandung di sini.