TRIBUNTRAVEL.COM - Oke Poulsen (54) bule asal Jerman digiring ke Polsek Blahbatuh, Jumat 4 Februari 2022.
Diketahui bule asal Jerman itu sering buat keributan di kawasan Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali.
Ia disebut mengalami depresi sejak anak perempuannya meninggal.
Poulsen membuat warga dan pengguna jalan tidak nyaman.
Ia ribut tak jelas sampai beradu mulut dengan warga.
Perangkat desa menghubungi petugas keamanan untuk menenangkan Poulsen.
Tak berselang lama, petugas kepolisian dari Polsek Blahbatuh mengamankan.
Poulsen kemudian dijemput Satpol PP Gianyar.
Awalnya, Satpol PP Gianyar berencana membawanya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Kabupaten Bangli.
Pulsen ternyata tidak gila dan dipulangkan ke tempat kosannya di Desa Bedulu.
Namun pemilik kos tidak menerimanya lagi.
Satpol PP Gianyar meminta kepala desa setempat berkoordinasi dengan Dinas Sosial Gianyar, supaya bule tersebut dideportasi.
Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, Made Watha bule tersebut sudah dua tahun tinggal di Bedulu, di sebuah rumah kosan.
Diketahui yang bersangkutan selama ini kerap membuat ulah.
Poulsen kerap menyetop pengendara yang melintas di jalan lalu mengajak ribut.
Selain itu, ia juga suka ribut di lingkungan tempat tinggalnya.
"Dia itu depresi karena anak perempuannya meninggal. Selama ini suka bikin ulah, seperti ribut di jalan, dan kadang menyetop pengendara sepeda motor lalu diajak ribut," ujarnya.
"Kami kami ambil di Polsek. Rencana dibawa ke RSJ, tapi karena tidak gila, sehingga kami kembalikan ke kos. Karena pemilik kos tidak mau lagi menerima yang bersangkutan, diusahakan besok (hari ini) dideportasi. Tapi sekarang dia masih tinggal di kosannya, supaya yang bersangkutan tidak telantar," ujarnya.
Baca juga: Kokain yang Diamankan Sat Narkoba Polres Badung dari Tangan WNA Jerman Bernilai Rp1,5 Miliar
Watha meminta agar perangkat desa berkoordinasi dengan Dinas Sosial Gianyar, supaya Poulsen sudah dideportasi.
"Kami juga meminta agar perangkat desa dan pihak keamanan setempat agar memberikan atensi terhadap bule ini," jelasnya.
"Agar tetap memperlakukan dengan humanis. Karena bagaimanapun, yang bersangkutan melakukan seperti itu, karena depresi anaknya meninggal. Jadi kami harus mengasihani," sambung dia. (*)
Baca juga: Kosk, Masker Kontroversial dari Korea Selatan yang Bisa Tutupi Bagian Hidung Saja
Baca juga: 9 Hutan Teraneh di Dunia, Hutan Hoia Baciu Dapat Julukan Segitiga Bermuda Rumania
Baca juga: Menu di Restoran Milik Ahmad Dhani Jadi Viral, Ada Lidah Goreng Jamilah dan Sate Ayam Estianty
Baca juga: Yunani Hapus Persyaratan Tes Negatif Covid-19 untuk Turis Asing Pemegang Sertifikat COVID UE
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Bule Kerap Bikin Ribut di Bedulu Gianyar, Hari Ini Upayakan Deportasi ke Jerman