TRIBUNTRAVEL.COM - Menjelajah negara lain dengan penerbangan udara tak hanya dilakukan kaum milenial.
Pelancong lanjut usia (lansia) juga kerap melakukan perjalanan udara bahkan untuk penerbangan jarak jauh.
Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penumpang lansia terlebih mengingat kondisi fisik yang tak sesehat pelancong lainnya.
Baca juga: Viral di Medsos, Seorang Ibu Lempar Balitanya ke Kandang Beruang di Kebun Binatang
Seorang pramugari pun ikut membagikan tips terbang bagi para penumpang lansia ini.
Pramugari Miguel Munoz yang berprofesi selama lebih dari 10 tahun ini mengungkapkan pentingnya menyimpan obat-obatan di tas jinjing yang dibawa ke kabin pesawat, dilansir dari Express.co.uk, Minggu (30/1/2022).
Pelancong lansia harus memastikan bahwa mereka membawa obat-obatan paling penting untuk beberapa hari.
Dan yang paling penting adalah menyimpannya di tas jinjing yang dibawa ke kabin pesawat, bukan di bagasi check-in.
Sebab, jika disimpan di bagasi check-in, ada risiko terutama jika penerbangannya tertunda atau tas tersebut hilang.
Diperlukan waktu setidaknya berhari-hari bagi maskapai untuk mengambilnya dan mengirimkannya ke hotel atau akomodasi.
Hari-hari tanpa pengobatan dapat menjadi kritis bagi banyak penumpang lansia dan beberapa memerlukan akses ke sana setiap hari.
Namun, ini tidak hanya jika bagasi hilang, tapi dalam banyak kasus, obat-obatan mungkin diperlukan saat berada di dalam pesawat.
"Itu terjadi pada saya berkali-kali. Ketika penumpang naik dan tidak ada lagi ruang untuk bagasi kabin, barang tersebut diturunkan dan dimasukkan ke ruang kargo," kata Munoz.
Baca juga: Terbongkar, Begini Cara Pramugari Atasi Penumpang yang Meninggal di Pesawat
Baca juga: Viral TikToker Bagikan Tips Agar Kursi Sebelah di Pesawat Tetap Kosong, Seperti Apa?
"Kami selalu memberitahu mereka jika memiliki dokumen penting, paspor, obat-obatan, powerbank untuk membawanya keluar dan menyimpannya di kabin," imbuhnya.
Munoz menambahkan, "Orang-orang selalu berkata, "Tidak, tidak, saya tidak memiliki semua ini di bagasi saya', tetapi itu terjadi berkali-kali ketika kami mendarat, orang-orang itu kembali kepada anda dan berkata, 'Oh ya, paspor saya sebenarnya ada di tas saya yang lain'."
"Itu terjadi sepanjang waktu mereka mengira mereka memilikinya di tas kabin dan di bagasi terdaftar mereka," lanjutnya.
"Orang selalu melupakan sesuatu," katanya.
Munoz melanjutkan, "Ketika kami mengambil koper dari mereka untuk meletakkannya di kargo, saya selalu menawarkan penumpang kantong plastik sehingga mereka dapat menyimpan barang-barang mereka karena pria biasanya tidak membawa tas tangan!."
"Saya juga bilang, apalagi kalau sudah tua, kalau mau pakai jaket karena udara di dalam pesawat sangat dingin," imbuhnya.
Munoz menjelaskan bahwa ia biasanya ingat penumpang tersebut, dan ketika turun sering mengingatkannya dan bertanya apakah mereka mendapatkan semua barang pribadinya.
"Ini sangat penting karena banyak pelancong lanjut usia membawa obat-obatan yang tidak dapat mereka beli di tempat tujuan tanpa resep," ungkap Munoz.
"Saya akan mengatakan untuk penumpang lansia, penting untuk mendapatkan asuransi kesehatan swasta jika mereka harus pergi ke rumah sakit dan mencari cara untuk mendapatkan akomodasi mereka karena orang tua sering menjadi sasaran empuk bagi pengemudi taksi," pungkasnya.
Tonton juga:
Baca juga: Viral Video Petugas Gelindingkan Barang dari Atas Pesawat, Ini Penjelasan Lion Air
Baca juga: Elon Musk Akui Punya Kembaran di China, Sosoknya Viral di Media Sosial
(TribunTravel.com/Ratna)
Baca selengkapnya seputar fakta unik penerbangan, di sini.