TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar orang mencoba gaya hidup baru.
Seperti satu hal yang belakangan ini sedang ramai menjadi tren di kalangan pekerja, yaitu digital nomad.
Digital nomad merupakan istilah yang digunakan untuk pegerja digital yang bisa melakukan pekerjaannya di mana saja.
Lebih dari itu, mereka juga bekerja berpindah tempat sambil melakukan gaya hidup, misalnya bekerja sambil traveling.
Meningkatnya tren digital nomad, membuat sejumlah negara mulai berfikir kreatif untuk merespon gaya baru dalam traveling ini.
Hal tersebut bertujuan pemulihan ekonomi dengan membuat visa jangka panjang yang dikhususkan untuk para pelaku digital nomad.
Nah, negara terbaru yang merespon tindakan itu satu di antaranya adalah Spanyol.
Melansir Travel+Leisure, Sabtu (29/1/2022), nantinya wisatawan asing akan dapat tinggal dan bekerja di Spanyol selama 6-12 bulan tanpa memerlukan visa kerja resmi.
Namun dengan ketentuan wisatawan asing itu menghasilkan setidaknya 80 persen dari pendapatan mereka bekerja untuk perusahaan non-Spanyol.
Rencananya visa ini akan ada hingga dua perpanjangan yang akan diizinkan.
Itu berarti pekerja jarak jauh berpotensi tinggal di Spanyol hingga tiga tahun, tanpa hak untuk tinggal.
Jika disetujui, nantinya visa baru ini akan berlaku untuk warga negara asing dari negara-negara non-Uni Eropa.
Baca juga: Daftar Aturan dan Syarat Penerbitan Visa Sesuai dengan Vaksin bagi Jemaah Umrah
Baca juga: Cegah Penyebaran Varian Baru Covid-19, Imigrasi Tangguhkan Visa Pelancong dari 8 Negara Ini
Baca juga: Sebentar Lagi, Wisatawan Indonesia Bisa Liburan ke Turki Bebas Visa
TONTON JUGA:
Dengan berakhirnya masa transisi Brexit secara resmi, orang-orang dari Inggris sekarang juga dianggap sebagai warga negara non-UE dan akan memenuhi syarat untuk visa digital nomad.
Saat ini, pelancong dari Inggris, AS, dan beberapa negara lain hanya diizinkan untuk tinggal di Spanyol, tanpa visa hingga 90 hari dalam periode 180 hari.