TRIBUNTRAVEL.COM - Para pemimpin di Amerika Tengah dan Selatan menepati janjinya untuk membangun jalan raya baru.
Namun kali ini bukan diperuntukkan bagi orang yang ingin bepergian, melainkan khusus untuk ikan.
Melansir laman Travel+Leisure, Rabu (26/1/2022), Presiden Ekuador Guillermo Lasso menandatangani dekrit yang secara resmi membentuk Cagar Alam Laut Galapagos yang baru pada Januari 2022.
Cagar alam tersebut kemudian diberi nama 'Hermandad' atau 'Brotherhood' yang berarti persaudaraan.
Baca juga: Selain Tonga, 6 Negara Ini Juga Punya Gunung Berapi di Bawah Laut, Mana Saja?
Dengan adanya cagar alam baru, wilayah laut Galapagos yang dilindungi akan bertambah luas hingga 45 persen, dari 51.351 mil persegi menjadi 74.517 mil persegi.
Seperti yang dijalaskan para pejabat, penambahan tersebut akan menjadikannya 2,5 kali lipat ukuran negara bagian Maryland dan 3 kali lipat ukuran Belize.
Penandatanganan seremonial juga dihadiri oleh Presiden Kolombia Ivan Duque, Menteri Luar Negeri Panama dan Kosta Rika, serta mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton.
"Ada tempat-tempat yang telah menandai sejarah umat manusia, dan hari ini, kami mendapat kehormatan berada di salah satu tempat itu," kata Presiden Lasso saat penandatanganan.
Baca juga: Fosil Naga Laut Ditemukan di Inggris, Panjangnya Capai 10 Meter dan Jadi Temuan Terbesar
Baca juga: Fakta Unik Deep Dive Dubai, Kolam Selam Terdalam di Dunia yang Punya Kota Bawah Laut
"Pulau-pulau yang menyambut kita ini telah mengajari kita banyak hal tentang diri kita sendiri. Jadi, alih-alih bertindak sebagai penguasa mutlak daratan dan lautan ini, bukankah kita harus bertindak sebagai pelindung mereka?" tambahnya.
Namun, ini bukan akhir dari konservasi yang akan datang di wilayah tersebut
Zona laut baru hanyalah bagian dari rencana yang lebih besar untuk menciptakan koneksi "jalan raya laut" dengan Pulau Cocos di Kosta Rika.
Baca juga: 6 Fakta Unik Kepulauan Sangihe, Miliki Gunung Api Bawah Laut dan Burung Endemik yang Terancam Punah
Jalur tersebut merupakan rute migrasi yang biasa digunakan oleh jutaan penyu dan ikan pari.
Pada akhirnya, jalan raya laut yang akan dibangun akan menghubungkan dua Situs Warisan Dunia UNESCO.
Tak hanya itu, jalan raya laut juga diharapkan dapat membantu melindugai beberapa spesies yang terancam punah, seperti hiu martil dan hiu paus.
Tujuan jangka panjangnya adalah untuk melihat "jalan raya laut" melintasi Ekuador, Kolombia, Panama, dan Kosta Rika.