Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Hebatnya Zara, Pilot Wanita 19 Tahun yang Sukses Pecahkan Rekor Terbang Keliling Dunia Sendirian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zara Rutherford, menjadi wanita termuda yang terbang keliling dunia sendirian dengan pesawat ultralight.

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pilot berusia 19 tahun baru saja memecahkan rekor dunia.

Ia menjadi wanita termuda yang terbang keliling dunia sendirian dengan pesawat ultralight.

Zara Rutherford, membuat sejarah pekan ini ketika dia mendarat di Bandara Kortrijk-Wevelgem, Belgia.

Melansir laman Travel + Leisure, Minggu (23/1/2022), Rutherford sukses menyelesaikan perjalanannya kelilng dunia dengan menempuh penerbangan sepanjang 32.300 mil.

Baca juga: Pilot Ini Punya Cara Unik Menenangkan Pikiran Penumpang Agar Tidak Panik saat Penerbangan

Total, ia menghabiskan waktu selama 5 bulan, melintasi 41 negara dan berhasil melewati berbagai tantangan yang datang secara tak terduga.

Akhirnya, Rutherford menyelesaikan perjalanan solonya keliling dunia dan memecahkan dua rekor Guinness World Record yang berbeda.

Zara Rutherford, menjadi wanita termuda yang terbang keliling dunia sendirian dengan pesawat ultralight. (Instagram/@fly.zolo)

Sebagai warga negara ganda Belgia dan Inggris, Rutherford berangkat memulai misinya pada 18 Agustus 2021 lalu.

Ia yakin bahwa perjalanannya keliling dunia akan memakan waktu sekira tiga bulan saja.

Namun karena masalah cuaca dan visa di sepanjang perjalanan, waktu perjalanannya meningkat delapan minggu dengan total 199 hari.

Baca juga: Kisah Pilot Isolasi Mandiri 189 Hari Sepanjang 2021, Sampai Dijuluki Raja Karantina

Rutherford sempat menghadapi masalah di California, Amerika Serikat dan terpaksa melakukan pendaratan tak terjadwal karena kebakaran hutan di Seattle.

Dia juga ditolak izinnya untuk terbang di atas China, tertunda di Rusia dan Alaska, dan berjuang melawan cuaca buruk di sepanjang jalan.

Rutherford sukses menyelesaikan perjalanannya kelilng dunia dengan menempuh penerbangan sepanjang 32.300 mil. (Instagram/@fly.zolo)

"Saya akan mengatakan bagian tersulit adalah terbang di atas Siberia, sebab sangat dingin. Suhu di darat minus 35 derajat celcius," kata Rutherford.

"Jika mesin mati, saya akan membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelamatkan dan saya tidak tahu berapa lama saya bisa bertahan," imbuhnya.

Baca juga: Pilot Ungkap Hal yang Akan Terjadi pada Penumpang saat Jendela Pesawat Pecah di Udara

Sepanjang perjalanannya, Rutherford terbang ke berbagai destinasi seperti Singapura, Mesir, dan Kosta Rika.

Tetapi karena pembatasan Covid-19, dia tidak dapat menjelajahi lebih banyak lagi tujuan di darat.

Halaman
12