Seperti yang dapat Anda bayangkan, ini tidak menyenangkan bagi 50 orang per tahun yang digigit.
Meskipun ada penawarnya, gigitannya masih bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Yamakagashi yang sama berbisanya ditemukan di sebagian besar tempat hangat di Jepang.
Dibanding ular berbisa lainnya, Yamakagashi cenderung lebih pemalu.
Mamushi adalah yang paling umum dan mematikan dari ketiganya.
Ribuan orang digigit setiap tahun dengan tingkat kematian sekitar 1%.
Jika terkena gigitannya, jangan pernah panik atau mencoba menyedot racunnya.
Segera hubungi rumah sakit terdekat.
6. Lebah
Disebut suzumebachi, lebah jenis ini bertanggung jawab atas 30 hingga 50 kematian per tahun.
Meskipun "tidak berbahaya" dalam dosis kecil, sengat beracun sepanjang 6 milimeter menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan bahkan kematian jika korban disengat berulang kali.
Kemungkinan meningkat jika bertemu dengan kawanan suzumebachi.
Jika melihat sayap mereka yang seperti burung gereja meluncur di atas gunung atau melalui hutan saat mendaki, sebaiknya hindari.
7. Laba-laba Punggung Merah
Kumo ( laba - laba punggung merah) tidak cuma ada di ustralia.
laba - laba punggung merah dengan cepat menjadi spesies invasif di Jepang.
Untungnya, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di Jepang.
Namun, jika digigit, kamu mungkin mengalami keringat berlebih, sakit kepala, dan nyeri otot.
Ada antivenom yang tersedia.
Jika terkena gigitannya, segera oleskan es ke bagian yang terkena dan cari bantuan medis.
8. Kutu
Sekilas serangga ini memang tidak mematikan, namun virus yang dibawanya patut diwaspadai.
Dalam bahasa Jepang, disebut sika-dani (kutu rusa).
Jenis kutu ini sering membawa virus berbahaya bagi manusia.
Beberapa virus yang pernah ditularkan dari kutu rusa adalah virus Yezo baru dan demam bercak Jepang , yang berakibat fatal jika tidak diobati.
Ambar Purwaningrum/TribunTravel
Baca tanpa iklan