Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Imlek 2022

Dari Kuotie sampai Lumpia, Ini 8 Hidangan Khas Imlek yang Dianggap Bawa Keberuntungan

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi lumpia untuk sajian Imlek

Dengan bentuknya yang lonjong dan berwarna keemasan setelah matang, membuat warga Tionghoa melambangkan lumpia sebagai harapan akan kemakmuran dan kejayaan.

Lumpia khas Imlek biasanya hadir dengan berbagai pilihan isian, seperti sayuran, daging, hingga isian yang manis.

4. Bebek panggang

Bebek panggang sajian saat Imlek (Unsplash/Tengyart)

Dalam perayaan Imlek, bebek panggang harus disajikan secara utuh tanpa dipotong-potong.

Bagi warga Tionghoa, menyajikan dan mengonsumsi bebek panggang secara utuh memiliki makna sebagai harapan agar keluarga tetap bersama, tetap utuh, dan bahagia.

Bebek panggang utuh juga sebagai simbol kesetiaan dan ketaatan.

Biasanya, bebek yang digunakan adalah jenis bebek peking yang telah dimarinasi selama empat hari.

5. Ayam panggang

Ayam panggang oriental untuk hidangan malam Tahun Baru 2022 (sajiansedap.grid.id)

Ayam panggang kerap menjadi pengganti bebek panggang, jika tidak menemukan bebek peking.

Serupa dengan bebek panggang, penyajian ayam panggang juga harus disajikan dengan utuh tanpa dipotong-potong.

Hal tersebut juga menggambarkan kepercayaan orang Tionghoa yang memaknai hidangan satu ini sebagai lambang kebersamaan.

Baca juga: 4 Wisata Budaya di Singkawang untuk Liburan Tahun Baru Imlek, Intip Uniknya Rumah Keluarga Tjhia

6. Yusheng

Yusheng terdiri dari irisan halus sayur-sayuran, seperti wortel dan lobak, dengan campuran potongan ikan tuna atau salmon mentah yang telah direndam dan dicampur dalam minyak wijen.

Hidangan ini biasanya disajikan dengan saus yang terbuat dari campuran minyak goreng, minyak wijen, saus buah plum, gula pasir, dan bubuk kayu manis.

Dalam mengonsumsinya, warga Tionghoa akan melakukan tradisi Lo Hei, di mana yusheng diaduk bersama anggota keluarga lainnya, kemudian diangkat tinggi-tinggi.

Halaman
123