Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Cheongsam, Pakaian Ikonik Khas Wanita Tionghoa yang Sering Dipakai saat Perayaan Imlek

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarah pakaian cheongsam ini mencerminkan kebangkitan wanita Tionghoa modern di abad ke-20.

Lengannya panjang dan lebar.

Namun, cheongsam semakin berkembang menyesuaikan model pakaian biasa wanita urban di kota metropolitan, seperti Beijing, Shanghai, Hong Kong, dan Taiwan.

Seiring perkembangan garmen, sutra tradisional diganti dengan tekstil kontemporer yang lebih murah.

Dari segi desain, motif bunga sulaman tradisional tetap sama, tetapi pola geometris dan art deco kini lebih populer.

Sepanjang tahun 1930-an dan 1940-an, cheongsam terus berubah, menonjolkan feminitas dan seksualitas wanita Tionghoa perkotaan.

Baca juga: Tahun Ini, Pasar Gede Solo Bakal Dihiasi Ribuan Lampion untuk Menyambut Imlek 2022

Baca juga: Resep Kue Keranjang Khas Imlek, Sederhana dan Gampang Cuma 4 Langkah

Gaun cheongsam dibuat lebih pas dengan menyesuaikan lekuk tubuh.

Beberapa desain cheongsam bahkan lebih berani dengan menampilkan belahan samping hingga paha.

Biasanya cheongsam dipasangkan dengan sepatu hak tinggi.

Hingga akhirnya banyak wanita melakukan mix and match dengan cheongsam, mulai menambahkan ikat pinggang, membuat lengan pendek, manset lapis bulu hingga cheongsam tanpa lengan.

Namun, tak lama setelah kebangkitan pemerintahan Komunis, cheongsam yang dianggap borjuis menghilang dari kehidupan sehari-hari di daratan Tiongkok. 

Di Shanghai , tempat kelahiran cheongsam, jalanan dipatroli untuk memastikan tidak ada yang mengenakan pakaian modis. 

Sejarah pakaian cheongsam ini mencerminkan kebangkitan wanita Tionghoa modern di abad ke-20. (Coconuts)

Ideologi egaliter yang dianut oleh Komunis membuat wanita mengadopsi tunik yang terdiri dari jaket dan celana yang mirip dengan pria.

Sementara itu, popularitas cheongsam terus berlanjut di Hong Kong dan menjadi pakaian sehari-hari pada tahun 1950-an.

Di bawah pengaruh mode Eropa, cheongsam biasanya dikenakan dengan sepatu hak tinggi, rompi kulit, dan sarung tangan putih seperti yang terlihat pada film The World of Suzie Wong (1961).

Pada akhir tahun 60-an, popularitas cheongsam menurun, digantikan oleh gaun, blus, dan setelan pakaian gaya Barat.

Halaman
123