TRIBUNTRAVEL.COM - Uni Eropa telah mengakhiri larangan perjalanan yang diberlakukan terhadap penerbangan dari negara-negara Afrika selatan.
Larangan di negara-negara Afrika selatan sebelumnya dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran varian Omicron di UE.
Namun, karena varian Omicron sekarang menyumbang sebagian besar kasus infeksi di negara-negara UE, larangan masuk dianggap tidak perlu, dilaporkan schengenvisainfo.com.
Keputusan untuk mencabut larangan terhadap negara-negara Afrika selatan diumumkan oleh Kepresidenan Uni Eropa Prancis pada Senin (10/1/2022).
Kepresidenan Uni Eropa Prancis mengungkapkan bahwa semua negara anggota Uni Eropa telah setuju untuk mencabut larangan perjalanan dan melanjutkan perjalanan udara dengan negara-negara Afrika selatan.
Baca juga: Prancis Buka Perbatasan Bagi Pelancong Afrika Selatan yang Divaksinasi Penuh Tanpa Karantina
Meskipun demikian, telah ditekankan bahwa pelancong dari negara-negara Afrika selatan masih akan dikenakan tindakan masuk lain yang berlaku untuk warga negara lain, seperti menunjukkan vaksinasi atau sertifikat pemulihan.
Beberapa negara juga mewajibkan tes COVID-19 negatif yang diambil sebelum masuk.
Larangan perjalanan sebelumnya telah dihapus
Beberapa negara UE menghapus larangan perjalanan sebelum keputusan dibuat di tingkat lembaga UE.
Pihak berwenang Jerman mengumumkan pada 30 Desember 2021 bahwa, Botswana, Eswatini, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Zimbabwe, dan Afrika Selatan tidak lagi menjadi bagian dari daftar varian virus mulai 4 Januari 2022.
Norwegia juga menghapus pembatasan masuk khusus untuk kedatangan dari delapan negara Afrika selatan pada 23 Desember 2021.
Kementerian Kesehatan dan Layanan Perawatan Norwegia mengatakan bahwa karena varian Omicron sekarang hadir di banyak negara, termasuk Norwegia.
Baca juga: Pelaku Perjalanan dari Prancis dan 13 Negara Dilarang Masuk Indonesia untuk Sementara
Mereka merasa tidak perlu lagi menerapkan langkah-langkah yang menargetkan pelancong dari daerah-daerah tersebut.
Pada 23 Desember 2021, Belanda juga mencabut larangan tersebut.
Namun, ditekankan bahwa negara-negara Afrika selatan yang terkena dampak masih akan diklasifikasikan sebagai daerah berisiko sangat tinggi dengan varian virus yang menjadi perhatian.