Ada juga persembahan kepada para dewa yang disebut kagami mochi , dua kue beras bundar yang ditumpuk satu di atas yang lain dan di atasnya diberi jeruk, yang ditempatkan di altar rumah tangga Shinto.
Hagoita
Baca juga: Jepang Punya Aplikasi Baru, Permudah Prosedur Imigrasi hingga Karantina
Item keberuntungan Tahun Baru lainnya adalah hagoita (dayung kayu yang digunakan untuk memainkan permainan seperti bulu tangkis yang disebut hanetsuki) untuk memukul dan mengusir nasib buruk, dan hamaya (panah yang menghancurkan roh jahat), yang biasanya hanya dijual di kuil selama tiga hari pertama Tahun Baru.
Jika ingin mendapatkan hagoita untuk Tahun Baru, Kuil Sensoji di Asakusa mengadakan pasar hagoita tahunan , yang diadakan setiap tahun pada bulan Desember.
2. Menonton Kouhaku Uta Gassen pada Malam Tahun Baru
Tradisi menonton Kouhaku Uta Gassen dimulai pada tahun 1959.
Disiarkan di saluran TV publik NHK dari sekitar pukul 19:15 sampai 23:45, program berdurasi 4,5 jam ini melibatkan pertempuran musik (sebenarnya, judulnya secara harfiah diterjemahkan menjadi "Pertempuran Lagu Merah Putih") antara dua tim yang terdiri dari artis paling populer dan sukses secara komersial tahun ini.
Para artis tersebut diundang oleh NHK, sehingga tampil di acara tersebut merupakan suatu kehormatan.
Peringkat Kouhaku tidak lagi setinggi dulu di tahun 60-an dan 70-an, karena beberapa alasan yang diduga seperti munculnya internet (dan mungkin orang terlalu asyik dengan ponsel cerdas mereka), tetapi acara ini masih memiliki basis pemirsa setia.
3. Makan toshikoshi soba, ozoni, dan osechi ryori
Baca juga: Fakta Unik Hotei, Sinterklasnya Jepang Pelindung Anak-anak yang Suka Tertawa
Mengantar keberuntungan adalah alasan di balik banyak tradisi Tahun Baru Jepang, jadi tidak mengherankan jika beberapa hidangan ditetapkan sebagai yang membawa keberuntungan.
Toshikoshi soba (harfiah mi soba "perlintasan tahun"), disajikan panas pada Malam Tahun Baru untuk melambangkan pemotongan kemalangan tahun ini, serta harapan untuk keberuntungan dan umur panjang.
Sementara itu, ozoni (sup gurih dengan mochi), dan osechi ryori, istilah untuk hidangan atau makanan yang secara tradisional dimakan selama Tahun Baru karena nilai simbolisnya.
Selain bahan dasar (mie, dashi, dan kecap untuk toshikoshi soba; mochi dan dashi untuk ozoni ), bahan-bahan tersebut bervariasi di setiap rumah tangga dan wilayah.
4. Joya no kane: Bunyikan tahun yang lama
Baca tanpa iklan