Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Swiss Buka Travel Bubble Perjalanan Udara dengan India, Ini Syarat Bagi Calon Penumpang

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Turis di Taj Mahal, Agra, India.

TRIBUNTRAVEL.COM - Swiss dan India sepakat akan melakukan perjanjian gelembung udara (air travel bubble).

Dengan kesepakatan ini, maskapai dari kedua negara dapat mengoperasikan penerbangan antara India dan Swiss.

Dilansir dari schengenvisainfo.com, pada penerbangan tersebut akan diangkut orang-orang yang termasuk dalam kategori berikut:

- Warga negara dan penduduk Swiss, orang internasional yang menuju Uni Eropa atau Zona Schengen, Amerika Selatan, atau Afrika yang transit melalui Swiss atau pasangan dari orang-orang ini baik yang menemani atau sebaliknya.

Baca juga: Omicron Terdeteksi, Swiss Justru Hapus Syarat Karantina Wajib Bagi Semua Wisatawan

- Warga negara India atau warga negara dari Nepal atau Bhutan yang ditujukan untuk negara-negara UE/Schengen, Amerika Selatan atau Afrika saja dan memperoleh visa yang sah dari negara tujuan.

- Maskapai harus memastikan bahwa tidak ada larangan perjalanan bagi warga negara India, Nepal, dan Bhutan untuk memasuki negara tujuan sebelum penerbitan boarding pass kepada penumpang India, Nepal, dan Bhutan

Bern, Swiss (AirPano.com)

Pada saat yang sama, penerbangan dari Swiss ke India diperbolehkan bagi wisatawan dengan kategori berikut:

- Orang India atau warga negara Bhutan atau Nepal yang terdampar di UE/Schengen, Afrika, atau Amerika Selatan

- Pemegang kartu warga negara luar negeri India (OCI) dan pemegang kartu PIO yang memperoleh paspor negara manapun

- Warga negara asing dari negara-negara EU/Zona Schengen, atau Amerika Selatan atau Afrika yang memperoleh visa India yang valid

Baca juga: Belanda Lockdown 3 Minggu Akibat Kasus Covid-19 Melonjak dan Adanya Varian Baru Omicron

Baru-baru ini, pihak berwenang di India juga telah mengumumkan perjanjian dengan Australia untuk memulai kembali layanan penumpang komersial setelah penangguhan penerbangan internasional reguler karena situasi COVID-19.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), India telah mencatat lebih dari 34.697.800 kasus infeksi COVID-19 dan 475.636 kematian sejak awal pandemi.

Turis di Taj Mahal, Agra, India. (Pixabay)

Sumber yang sama menunjukkan bahwa 56.299 kasus infeksi COVID-19 telah dilaporkan di India dalam tujuh hari terakhir.

Sedangkan 2.099 orang telah meninggal selama periode yang sama.

Sementara itu, Swiss telah mencatat lebih dari 1.106.580 kasus infeksi COVID-19 dan 11.340 kematian.

Halaman
12