Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan Natal dan Tahun Baru

6 Tradisi Natal Unik dari Seluruh Dunia, Termasuk Membakar Patung Kambing Setinggi 13 Meter

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Versi raksasa dari figur Kambing Yule tradisional Swedia terbuat dari jerami dan dikenal sering menjadi sasaran vandalisme sejak pertama kali didirikan pada tahun 1966.

TRIBUNTRAVEL.COM - Natal selalu dirayakan dengan meriah oleh umat Kristinasi di dunia.

Tak heran jika saat Natal akan ada banyak perayaan.

Mereka pun berkumpul bersama keluarga kemudian melalukan tradisi unik.

Lalu, apa saja tradisi Natal yang kerap dilakukan umat Kristiani di dunia?

Dirangkum TribunTravel dari momondo.com, berikut 6 tradisi Natal yang unik dari berbagai negara di dunia.

Baca juga: Catat! Ini Syarat Terbaru Mudik saat Libur Natal dan Tahun Baru 2022

1. Festival Lampion Raksasa (Filipina)

Festival Lampion Raksasa atau Ligligan Parul Sampernandu. (Flickr/Juan Paulo Gutierrez)

Festival Lampion Raksasa atau Ligligan Parul Sampernandu diadakan setiap tahun pada hari Sabtu sebelum malam Natal di kota San Fernando, ibu kota Natal Filipina.

Sebelas barangay (desa) ambil bagian dalam festival tersebut dan persaingan sangat ketat saat semua orang berlomba untuk membuat lentera yang paling rumit.

Awalnya, lampion adalah kreasi sederhana dengan diameter sekitar setengah meter, terbuat dari papel de hapon (kertas origami Jepang) dan dinyalakan dengan lilin.

Saat ini, lampion terbuat dari berbagai bahan dan telah berkembang menjadi sekitar enam meter.

Lampion diterangi dengan lampu listrik yang berkilauan dalam pola kaleidoskop.

2. Gävle Goat (Swedia)

Versi raksasa dari figur Kambing Yule tradisional Swedia terbuat dari jerami dan dikenal sering menjadi sasaran vandalisme sejak pertama kali didirikan pada tahun 1966. (Mats Astrand/AFP)

Sejak 1966, patung kambing Yule setinggi 13 meter telah dibangun di pusat Alun-Alun Kastil Gävle untuk Adven.

Namun tradisi Natal Swedia ini tanpa disadari telah menyebabkan semacam 'tradisi' lain, orang-orang mencoba untuk membakarnya.

Sejak 1966, patung kambing telah berhasil dibakar sebanyak 29 kali – pemusnahan terakhir terjadi pada tahun 2016.

Baca juga: 7 Kuliner Khas Natal di Indonesia, Poffertjes dan Klappertart Terinspirasi Kue dari Belanda

Halaman
123