TRIBUNTRAVEL.COM - Arab Saudi telah melonggarkan beberapa aturan ibadah umrah saat pandemi.
Skenario pemberangkatan jemaah asal Indonesia pun telah dirancang.
Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur, dalam Talk Show Program Tribun Corner, di Kantor TribunnewsBogor.com, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat (26/11/2021) mengungkapkan skenarionya.
Ia mengungkap akan membangun skenario ketika ibadah umrah ini sudah bisa dilaksanakan lagi.
Pertama, memastikan tidak terjadinya masalah dan memastikan para penyelenggara punya kepahaman tentang bagaimana pelaksanaan yang baik.
Bagaimana bisa melaksanakan SOP yang sudah ditentukan oleh pemerintah Saudi Arabia.
Menurutnya akan ada uji coba pemberangkatan jemaah dimulai dari pimpinan perusahaan penyelenggara umrah.
"Kami bersama Kemanag menyepakati, ketika umrah dibuka, satu bulan pertama akan dilakukan uji coba dulu, yakni para pimpinan perusahaan penyelenggara.
Total saat ini ada 1.500 penyelenggara, jadi sebulan itu akan ada berapa kali keberangkatan para pimpinan dulu," kata dia.
Hal ini dilakukan agar para pimpinan bisa mencoba dan mengetahui betul-betul kondisi di lapangan, sehingga ketika membawa jemaahnya bisa disosialisasikan dengan baik dan melakuan antisipasi.
"Kalau ini zero accident, tentu akan memberikan kenyamanan bagi Saudi Arabia dan nantinya akan memberikan kita kesempatan lebih banyak lagi," tandasnya.
Kemenag Rumuskan Teknis Pemberangkatan Umrah
Kementerian Agama masih melakukan perumusan teknis pemberangkatan umrah.
Langkah ini dilakukan menyusul pembukaan penerbangan langsung ke Arab Saudi dari Indonesia.
"Sedang dirumuskan teknis pemberangkatannya," ujar Direktur Bina Haji dan Umrah Kemenag Nur Arifin kepada Tribunnews.com, Jumat (26/11/2021).