"Kami tidak ingin mengatur ulang sistem dari awal jika masalah tertentu terlihat di negara tertentu dan kami ingin dapat memiliki karantina sebagai fasilitas wajib," kata Shapps.
Untuk itu, pihaknya tetap menyediakan beberapa ratus kamar hotel untuk siaga saat libur Natal dan tahun baru mendatang.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Tiba di Inggris dengan Jet Pribadi, Akan Tinggal di Rumah Mewah Senilai Rp 253 M
Sementara itu, pemerintah Skotlandia, Wales, dan Northern mengonfirmasi bahwa mereka juga akan mengadopsi perubahan tersebut.
Keputusan ini diambil menyusul pengumuman awal oleh Departemen Transportasi untuk penumpang yang tiba di Inggris.
Menteri Transportasi Skotlandia Graeme Dey mengatakan langkah itu akan membantu sektor pariwisata agar dapat beroperasi normal.
Dey melanjutkan, perubahan yang mereka ambil bukanlah tanpa risiko.
"Pandemi belum berakhir. Situasinya akan dipantau secara ketat dan ditinjau secara teratur dan jika situasinya menuntut, kami tidak akan ragu untuk memberlakukan kembali pembatasan," jelas Dey.
Untuk itu, pihaknya akan tetap memantau keadaan.
(TribunTravel/Sinta)
Baca juga: Norwegia Jadi Negara ke 10 di Eropa yang Terima Sinovac Sebagai Syarat Masuk, Ini Daftar Lainnya
Baca juga: Sinovac dan 6 Vaksin yang Paling Banyak Diterima di Eropa sebagai Syarat Perjalanan