"Membuang makanan sama saja dengan membuang emas. Emas adalah bagian dari tanah bumi sementara membuang nasi yang dimasak akan menjadi ancaman bagi lingkungan kita," lanjutnya.
Ia menambahkan, "Pertama-tama, saya pikir orang terlalu menyukai emas, jadi ketika saya membuang emas, semua orang ketakutan."
"Tetapi jika saya membuang makanan yang sangat baik, hampir tidak ada orang yang akan memperhatikan," sambungnya.
Meskipun penampilan Yang Yexin baru-baru ini dikritik oleh masyarakat umum, adegan artistik di Tiongkok telah mendukung pembelaannya, mengklaim bahwa banyak dari kritikusnya melewatkan pesan kuat yang coba disampaikan oleh Yang.
Untungnya, seniman tersebut berusaha sebaik mungkin untuk menjelaskan alasannya dengan membalas komentar yang menuduhnya membuang-buang uang yang bisa bermanfaat bagi anak-anak di daerah pegunungan yang miskin.
"Saya pikir komentar semacam ini sangat sempit dan bias," kata Yang.
"Misalnya, ketika saya menyumbangkan 500 gram emas atau 200.000 yuan ke organisasi amal, saya hanya membantu organisasi amal, dan hanya menghasilkan 200.000 yuan barang, dan jumlah orang yang saya bantu terbatas. Tetapi jika 500 gram emas atau 200.000 yuan diubah menjadi acara publik, berapa banyak orang yang akan terpengaruh?" pungkasnya.
Tonton juga:
Baca juga: Bakso Kikil Manunggal Cak Mat dan 5 Tempat Makan Bakso Enak di Surabaya untuk Makan Siang
Baca juga: Perahu Tersangkut Eceng Gondok, Wisatawan Terjebak di Waduk Jatiluhur Purwakarta hingga Tengah Malam
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.
Baca tanpa iklan