Kemudian untuk Gereja, bangunannya berada tak jauh dari masjid dan hanya terhalang oleh lapangan.
Selain lokasi tempat ibadah, kerukunan antar umat beragama di Desa Pancasila dapat dilihat pada kehidupan sehari-hari.
Bahkan sejak pertama kali Hindu dan Kristen masuk ke desa ini, hingga sekarang tidak pernah terjadi konflik yang berkaitan dengan SARA.
Menarikanya, tak jarang dalam satu keluarga di Desa Pancasila, anggotanya menganut kepercayaan yang berbeda-beda.
"Perbedaan di Desa Pancasila sudah menjadi hal yang lumrah. Itulah sebabnya pelajaran tentang menghargai orang lain sudah kita terapkan sejak dini," pungkas Khusyairi.
Sebagai wisata religi, banyak hal menarik yang bisa dijelajahi saat berwisata ke Desa Pancasila, Lamongan.
Di Desa Pancasila rupanya terdapat satu makam yang kerap diziarahi umat muslim di Lamongan.
Makam tersebut merupakan tempat peristirahatan seorang tokoh yang dikenal dengan nama Mbah Alun atau Sunan Tawang Alun.
Mbah Alun sendiri merupakan ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Desa Pancasila dan sekitarnya.
TONTON JUGA:
Sebagai seorang tokoh yang berpengaruh, makam Mbah Alun kerap jadi tujuan wisata religi dan diziarahi umat Islam di Lamongan.
Wisata religi di makam Mbah Alun ini dibuka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Namun, makam Mbah Alun baru ramai diziarahi warga sekitar Lamongan saat Jum'at Kliwon.
Pemilihan hari tersebut memang berdasarkan keyakinan masyarakat.
Warga sekiatar Desa Pancasila percaya bahwa Jum'at Kliwon merupakan hari baik untuk segala hal serta hari yang kramat.
Baca juga: Asyiknya Liburan di Pantai Putri Klayar, Surga Tersembunyi di Kawasan Pesisir Lamongan
Baca juga: Pesona Pantai Joko Mursodo Lamongan, Tempat Wisata Asyik Buat Swafoto Berlatar Pohon Bakau
Baca juga: Uniknya Live Music di Taman Mahoni Lamongan, Padukan Alat Musik Modern dan Tradisional
Baca tanpa iklan