Kini, Mbah Djami dibantu 4 orang karyawannya.
Sambal tumpang yang disajikannya diracik dan disajikan sendiri oleh Mbah Djami.
Meski kini tidak muda lagi, Mbah Djami masih tetap ingin berjualan walaupun sudah dilarang oleh anak-anaknya.
"Sebenarnya sudah dilarang sama anak-anak, disuruh istirahat, tapi saya tidak mau, karena saya merasa masih mampu berjualan," pungkasnya.
Kini, usaha sambal tumpangnya terus laris, yang mana dalam sehari ludes ratusan porsi.
Baca juga: Bakso Kikil Pak Jaka di Suryakencana Bogor, Kuliner Lezat yang Harganya Terjangkau
Baca juga: Sup Usus Ikan Bandeng, Kuliner Taiwan yang Terlihat Aneh tapi Rasanya Enak
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Mbah Djami Bangun Usaha Kuliner Sambal Tumpang: Dulunya Jualan Tengah Malam