TRIBUNTRAVEL.COM - Beragam kuliner legendaris dapat ditemukan di Kota Solo, salah satunya Pecel Sor Asem yang telah eksis sejak 1945.
Menurut penuturan Katmi, Pecel Sor Asem yang kini ia kelola dulunya berjualan di seberang Pasar Triwindu, Jalan Diponegoro, Keprabon, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
"Dulu di depan (pasar) Triwindu. Di situ dulu mbah (nenek) saya yang jualan, belum ada toko (tempat). Awal jualan di situ," kata Katmi saat ditemui TribunTravel, Rabu (14/10/2021).
Katmi sendiri merupakan generasi ketiga yang mengelola dagangan pecel milik neneknya.
"Dulu mbah saya jualannya pakai bakul, dibawa dari rumah. Jualan di pinggir jalan, yang beli duduk ngemper," ungkap wanita berusia 64 tahun itu.
Katmi melanjutkan, neneknya dulu menyajikan pecel menggunakan pincuk yang terbuat dari daun pisang.
"Minumnya pakai kendi, nggak ada gelas. Isinya air sumur," kenang Katmi.
"Nah pakai kendi itu minumnya gantian, satu buat barengan. Dulu kan belum ada penyakit (virus corona)," lanjut dia seraya tertawa.
Baca juga: Pecel Sor Asem, Kuliner Hidden Gems di Belakang Pasar Triwindu yang Eksis Sejak 1945
Saat ditanya tentang penamaan Sor Asem, Katmi menjelaskan bahwa dulunya sang nenek berjualan di bawah pohon asem.
Dalam bahasa Jawa, sor atau ngisor berarti bawah.
Sempat digusur
Setelah puluhan tahun berjualan, Pecel Sor Asem dilanjutkan oleh generasi kedua.
Saat itu, lokasinya masih di tempat yang sama.
"Sama ibu saya udah ada toko (tempat) yang nyaman untuk pembeli," ungkap Katmi.
Saat itu, Katmi kecil ikut membantu sang ibu berjualan pecel.