Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Video Viral, Ribuan Lumba-lumba Terbunuh dalam Tradisi Berburu di Kepulauan Faroe

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kawanan lumba-lumba.

"Orang seperti itu tidak dapat memiliki tanggung jawab untuk memutuskan nasib paus dan lumba-lumba yang bermigrasi lagi. Satu-satunya hal yang benar untuk dilakukan adalah melepaskan otoritasnya dan melarang semua perburuan lumba-lumba di masa depan," tulis Sea Shepherd.

Baca juga: Perenang Hilang 12 Jam di Laut, Selamat Berkat Bantuan Lumba-lumba

Para pemimpin Faroe mengakui ada 'kesalahan besar'

Skala perburuan massal yang terjadi pada hari Minggu (12/9/2021) itu memicu protes dari para aktivis dan ahli biologi kelautan, menurut BBC.

BBC berbicara kepada Bjarni Mikkelsen, seorang ahli biologi kelautan dari Kepulauan Faroe, yang mengatakan ini adalah jumlah pembunuhan lumba-lumba tertinggi yang pernah tercatat di Kepulauan Faroe.

Mikkelsen mengatakan kepada BBC bahwa rekor sebelumnya adalah 1.200 lumba-lumba yang terbunuh, penghitungan yang dilaporkan pada tahun 1940.

Menurut statistik dari Sea Shepherd , 463 paus pilot bersirip panjang dan 35 lumba-lumba sisi putih Atlantik terbunuh pada tahun 2020.

Baca juga: Kapal Penuh Zat Beracun Tenggelam di Sri Lanka, Sebabkan Kematian Penyu, Lumba-lumba hingga Paus

Ketua Asosiasi Penangkap Paus Faroe, Olavur Sjurdarberg, mengakui kepada BBC bahwa perburuan tahun ini "berlebihan."

Sjurdarberg, yang tidak ikut serta dalam perburuan, mengatakan ada "kesalahan besar" ketika pemburu mengira bahwa jumlah lumba-lumba paling banyak adalah 200 ekor.

Ia menjelaskan bahwa mereka baru menyadari berapa banyak lumba-lumba yang ada saat pembunuhan dimulai.

"Seseorang seharusnya tahu lebih baik. Kebanyakan orang terkejut dengan apa yang terjadi," kata Sjurdarberg kepada BBC.

Heri Petersen, ketua asosiasi perburuan Grind, mengatakan kepada outlet berita lokal In.fo bahwa terlalu banyak lumba-lumba yang digiring ke teluk, dengan tidak cukupnya pemburu untuk membunuh mereka.

"Saya terkejut dengan apa yang terjadi," kata Petersen kepada In.fo.

"Lumba-lumba berbaring di pantai menggeliat terlalu lama sebelum mereka dibunuh," imbuhnya.

Baca juga: Miris! Lumba-lumba Ditemukan Mati dengan Celana Dalam Wanita Melilit Siripnya

Baca juga: Tunggangi Lumba-Lumba di Bali, Aksi Lucinta Luna Dikritik Susi Pudjiastuti Hingga Aktivis

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.