Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menguak Misteri Mengerikan Mumi Gadis Yde yang Ditemukan di Rawa Gambut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

lokasi di mana gadis rawa Yde ditemukan

Sementara surai rambut menunjukkan korban adalah perempuan, hanya analisis modern tengkoraknya yang akan mengkonfirmasi hal itu.

Dilansir TribunTravel dari laman allthatsinteresting, tubuh misterius itu dipajang di Drents tanpa studi lebih lanjut.

Namun, pada 1992, Profesor Universitas Manchester Richard Neave mengambil CT scan tengkoraknya, yang mengidentifikasi dia sebagai perempuan dan menempatkannya pada usia sekitar 16 tahun, karena kurangnya gigi bungsu.

Lengkungan tulang belakangnya diidentifikasi sebagai skoliosis, sementara kaki kanannya yang bengkak secara tidak normal menunjukkan pincang.

Penanggalan radiokarbon mengungkapkan bahwa dia meninggal pada pergantian Era Umum, dengan asam tanat rawa mengawetkannya secara alami.

Ketika para ahli merekonstruksi wajahnya pada 1994, Gadis Yde mulai dikenal dunia.

Alasan pembunuhannya masih belum pasti, tetapi Dr. Roy van Beek dari Universitas Wageningen telah memberikan beberapa tebakan:

“Dua teori telah dilaporkan. Yang pertama menyatakan bahwa mayat rawa mungkin adalah orang-orang, yang dihukum sebagai penjahat atau dinyatakan bersalah karena perzinahan. Penjelasan kedua, yang lebih tersebar luas adalah tentang mendedikasikan pengorbanan untuk kekuatan yang lebih tinggi.”

Bagaimana Gadis Yde Meninggal?

Dengan menggunakan lanskap dan topografi sebagai dasar studi tahun 2019 , Dr. Van Beek dan rekan-rekannya memutuskan bahwa kematian gadis Yde mungkin berada di lingkungan masyarakat.

“Kami tahu sekarang bahwa lokasi di mana gadis Yde ditemukan adalah sisa hutan di antara dataran tinggi dan dataran rendah,” kata Dr. Van Beek. “Orang-orang menetap di pegunungan moraine tanah yang akan tetap kering sepanjang tahun. Gadis itu mungkin berasal dari pemukiman terdekat di bukit Yde.”

Sementara pejabat Museum Drents mengklaim rambutnya dicabut oleh penduduk desa abad ke-19, penelitian terbaru pada tubuh rawa Jerman menemukan bahwa itu adalah paparan parsial oksigen mereka yang membuat satu sisi tertutup rambut dan yang lainnya gundul.

Kemudian lagi, mencukur rambut wanita untuk perselingkuhan di abad pertengahan memang umum.

Namun, tanpa bukti suami dan bukti substansial bahwa dia cacat secara signifikan, kemungkinan besar dia adalah target ideal untuk pengorbanan anak dengan harapan kemakmuran pertanian.

Pada akhirnya, mumi gadis Yde masih bisa dilihat di Museum Drents di Assen, Belanda.

Ambar Purwaningrum/TribunTravel