Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sempat Jadi Penjara Paling Menakutkan di Jepang, Simak Fakta Unik Abashiri Prison Museum

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abashiri Prison Museum, Abashiri, Hokkaido

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat berlibur ke Jepang, kebanyakan orang memilih tokyo sebagai destinasi wisata.

Jika kamu menginginkan wisata unik di Jepang, mampirlah ke Kota Abashiri.

Kota Abashiri di timur laut Hokkaido menjadi lokasi penjara paling terkenal dan paling ditakuti di Jepang.

Hanya penjahat paling kakap yang dibawa ke tempat terlarang di Laut Okhotsk ini.

Kehidupan di penjara ini sangat keras, sel-selnya penuh dengan sipir yang ketat dan tidak mentoleransi bahkan pelanggaran terkecil sekalipun.

Abashiri menjadi wadah bagi pejahat yang mendapat hukuman paling berat yang harus dijatuhkan hakim Jepang sebelum eksekusi.

Baca juga: Sambal Setan Ngondek, Irotikay Sate Jepang Yakitori dan 5 Menu Makan Malam Enak di Jakarta Selatan

Abashiri Prison Museum (Flickr/x768)

Baca juga: Intip 3 Kebiasaan Unik Orang Jepang ketika Menikmati Musim Panas

Asal-usul Penjara Abashiri

TribunTravel melansir dari laman japanvisitor, Penjara Abashiri mulai beroperasi dari 1890 hingga 1984.

Kemudian situs itu dibersihkan dan sebagian besar struktur dengan hati-hati dipindahkan dari tepi kota Abashiri ke situs baru di lereng Gunung Tento.

Di situs aslinya, dibangun fasilitas pemasyarakatan modern yang masih digunakan sampai sekarang.

Penjara tua diciptakan kembali sebagai museum.

Baru-baru ini sebagian dirombak - dengan sentuhan tambahan.

Tujuan pendirian museum ini adalah untuk menunjukkan bagaimana penjara mampu membuat para pelanggar merefleksikan diri mereka sendiri dan perbuatan mereka.

Baca juga: Taman Bunga di Jepang Ini Selalu Berubah Warna Setiap Musim, Intip Pesonanya

Abashiri Prison Museum, Abashiri, Hokkaido (663highland, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: 7 Tempat Beli Merchandise Resmi Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang, Ada yang Bisa Dipesan Secara Online

Pahlawan Abashiri

Pada tahun 1890, perbatasan di Asia Timur masih belum jelas.

Halaman
1234