TRIBUNTRAVEL.COM - Dampak pandemi Covid-19 benar-benar dirasakan berbagai sektor usaha, termasuk jasa transportasi udara.
Aturan pembatasan wilayah dan ketatnya syarat bepergian membuat orang enggan ke luar rumah.
Alhasil, jasa transportasi sepi penumpang.
Banyak jasa transportasi yang mengurangi jumlah karyawan selama pandemi.
Demikian pula yang dilakukan maskapai penerbangan Singapura, Scoot.
Situasi pandemi yang belum mereda terpaksa membuat seorang pramugari Scoot, Chanel Li beralih profesi setelah ia tidak lagi bekerja untuk maskapai.
Wanita berusia 23 tahun itu sebenarnya sangat menyukai pekerjaannya sebagai pramugari Scoot.
Ia pun baru saja memulai pekerjaan baru dengan maskapai impiannya tersebut.
Namun, karirnya sebagai pramugari berlangsung singkat.
Perjalanan terakhir yang ia lakukan sebagai pramugari adalah menjadi tim yang membawa pulang warga negara Singapura di Wuhan, Hubei, China pada Januari 2020 lalu.
Saat itu ia melakukan perjalanan pulang pergi dari Singapura ke Wuhan karena situasi Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan.
Dikutip TribunTravel dari laman mothership.sg, Kamis (26/8/2021), ketika pembatasan wilayah mulai diberlakukan, Li yang masih berstatus sebagai pegawai trainee tidak bisa melanjutkan karir ke tahap selanjutnya akibat pandemi.
"Saat itu aku seorang trainee dan tidak bisa terbang sama sekali, jadi rasanya sangat disayangkan," ujar Li.
Karena tidak bisa melanjutkan karirnya sebagai pramugari Scoot, Li akhirnya memutuskan membangun bisnis sesuai hobinya.
"Aku sangat suka membuat kue, tapi masalahnya aku selalu membuat terlalu banyak. Bahkan setelah keluarga dan teman-temanku ikut makan, masih tersisa," katanya.