Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengulik Sejarah Berlian Golconda: Dijarah, Dianggap Kutukan hingga Jadi Pemberat Kertas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berlian biru

Mungkin satu-satunya berlian Golconda yang signifikan yang dimiliki India adalah Jacob Diamond, sepotong batu tak berwarna 185 karat dan berlian poles terbesar kelima di dunia.

Berlian Yakub diakuisisi oleh pedagang barang antik Alexander Malcolm Jacob , yang menawarkannya untuk dijual kepada Mahbub Ali Khan, nizam keenam Hyderabad dan satu orang terkaya di dunia.

Nizam diminta menyetor dengan itikad baik sebesar 2,2 juta rupee agar berlian itu bisa diangkut dari London ke India.

Nizam setuju, tetapi ketika berlian itu disajikan di hadapannya, Mahboob Ali Khan melirik batu itu beberapa kali dan memutuskan bahwa dia tidak menyukainya.

Nizam menuntut agar Yakub mengembalikan uang muka yang telah dibayarkan kepadanya.

Baca juga: Pria Ini Temukan Berlian 9 Karat yang Awalnya Dikira Kaca, Terbesar Kedua Sejak 1972

Yakub menolak.

Hal ini menyebabkan pertempuran pengadilan yang berlarut-larut dan pahit yang menciptakan sensasi di seluruh India dan juga di pers internasional.

Meskipun pengadilan memberikan nizam berlian tanpa harus membayar untuk seorang pangeran muncul di hadapan pengadilan Inggris menjadi masalah yang sangat memalukan.
Mahboob Ali Khan menganggap berlian itu sial dan tidak mau berurusan dengan batu yang menyeretnya ke tempat penghinaan.

Dia membungkusnya dengan sepotong kain dan memasukkannya ke dalam sepatu tua.

Mahboob Ali Khan meninggal pada tahun 1911, dan beberapa tahun setelah kematiannya, putra dan penerus nizam Mir Osman Ali Khan, Nizam terakhir dari Hyderabad, menemukan berlian di sepatu ayahnya.

Percaya bahwa batu itu bernilai kecil, nizam menggunakannya sebagai pemberat kertas untuk waktu yang lama sampai nilai sebenarnya dari berlian itu terwujud.

Beberapa dekade kemudian, berlian itu dibeli oleh Pemerintah India dari kepercayaan nizam dan saat ini disimpan di brankas Reserve Bank of India di Mumbai.

Ambar Purwaningrum/TribunTravel