Tanpa menggunakan kompor, Yuni memilih untuk memakai anglo dan arang sebagai alat masaknya.

Sajian telur gobal-gabul di Warung Pojok Mbak Yuni dimasak oleh salah seorang pegawai bernama Aceng.

Baca juga: Pangsit Goreng Le Gino Tetap Laris Manis Meski Sudah Tidak Viral di Medsos, 300 Porsi Ludes Sehari

Ketika ditanya, Aceng sudah membuat sajian telur gobal gabul di Warung Pojok Mbak Yuni sejak tahun 2009 silam.

Dengan nada bercanda, Aceng mengatakan bahwa tipsnya untuk membuat telur gobal gabul hanyalah doa.

"Campurannya cuma doa, yang penting doanya harus kuat, biar telurnya bisa keriting," ucap Aceng.

Tanpa kenal lelah, Aceng harus berada di depan anglo terus-menurs untuk memasak telur gobal gabul dari pagi sampai siang.

Bahkan saat jam ramai atau jam makan siang, dari 11 anglo yang ada di Warung Pojok Mbak Yuni, 5 anglo di antaranya khusus dipakai untuk membuat telur gobal gabul.

Nah, Warung Pojok Mbak Yuni ini buka pada Senin-Jumat mulai pukul 06.00 sampai 13.30 WIB.

Baca juga: Bubur Ayam Porsi Jumbo di Depok Laris Manis, Jualan 5 Jam Ludes Ratusan Porsi

Sementara untuk hari Sabtu dan Minggu, Warung Pojok Mbak Yuni tidak beroperasi alias libur.

Alasannya karena para pegawai di Warung Pojok Mbak Yuni meminta libur pada akhir pekan.

"Pegawai-pegawai minta libur kalau Sabtu-Minggu, buat istirahat," kata Yuni.

Karena buka pada pagi hari, Yuni mengaku bahwa ia dan para pegawainya sudah sampai di lokasi jualan sejak pukul 3 dini hari.

Ia juga harus berbelanja di pasar terlebih dahulu, barulah pada jam setengah 4 pagi ia mulai memasak.

Seluruh menu yang disajikan di masak di tempat dan disajikan pada hari itu juga, sehingga terasa nikmat dan segar.

Soal harga tak perlu khawatir, sebab Warung Pojok Mbak Yuni juga dikenal ramah di kantong.