"Masih, cuma perbedaannya sekarang udah pakai mesin," jawab Le Gino.
Warung Le Gino sendiri memiliki menu andalan berupa pangsit goreng berbeda daripada yang lain.
Padahal, biasanya pangsit dibuat untuk campuran bakmie ayam berkuah ataupun di goreng kering.
Setelah berbincang, akhirnya Boengkoes mencicipi sajian Pangsit Goreng Le Gino.
"Wah bener-bener gaada lawan si, isiannya masih sama, ada tauge, sawi, sosis, bakso, telur sama ayam," kata Boengkoes.
"Menu andalannya emang pangsitnya banget sih, sebelumnya gue belum nemu pangsit goreng yang pangsitnya bikin sendiri dan rasanya gaada lawan," imbuhnya.
Baca juga: Ayam Bakar Sambal Setan Super Pedas & Murah di Jogja, 4 Jam Ludes 150 Potong
Soal rasa Pangsit Goreng Le Gino tak perlu diragukan lagi, tentunya enak dan menggugah selera.
Selain menjual pangsit goreng, Le Gino juga menjual mi goreng, nasi goreng, mi tek-tek, bihun, dan kwetiaw.
"Walaupun sudah tidak se-viral dulu ya, tapi sehari masih bisa habis 300 porsi dan sudah mulai buka pesanan lewat ojek online," tutur Boengkoes sembari menikmati sajian Pangsit Goreng Le Gino.
Harga satu porsinya terbilang sangat terjangkau, yakni Rp 30.000 saja.
Pangsit Goreng Le Gino buka setiap hari mulai pukul 09.00-habis.
Baca juga: Bubur Ayam Porsi Jumbo di Depok Laris Manis, Jualan 5 Jam Ludes Ratusan Porsi
Baca juga: Kisah Chef Jualan Seafood Murah di Pinggir Jalan Jakarta, Berawal dari Kena PHK karena Pandemi
(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)
Baca selengkapnya terkait rekomendasi kuliner bisa klik di sini