TRIBUNTRAVEL.COM - Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Keduanya berhasil mendapatkan medali emas dalam cabang olahraga bulu tangkis nomor ganda putri pada Senin (2/8/2021).
Namun tahukah kamu, medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tidak sepenuhnya mengandung emas?
Melansir Insider, hanya 1,2 persen dari medali emas Olimpiade Tokyo 2020 adalah emas asli.
Baca juga: Viral Atlet Lari Belanda Bangkit Secepat Kilat usai Jatuh Terhempas di Trek Olimpiade Tokyo 2020
Lalu bagaimana dengan sisanya?
Sebanyak 98,8 persen sisanya adalah perak, menurut Compound Interest, sebuah situs komunikasi sains yang meneliti senyawa kimia.
Itu berarti setiap medali emas seberat 1,2 pon hanya mengandung 6,7 gram emas.
Saat Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, medali emas juga hanya mengandung sekira 6 gram emas, dilaporkan CNN.
Baca juga: Terungkap, Panitia Olimpiade Tokyo 2020 Buang 4.000 Porsi Makanan saat Upacara Pembukaan
Meskipun medali Olimpiade 2016 sekitar sepersepuluh pon lebih ringan daripada yang diberikan di Tokyo.
Biasanya, medali emas hanya memiliki lapisan tipis emas yang mengelilingi dasar perak.
Untuk medali perak beratnya sama dengan medali emas yaitu 1,2 pon.
Namun seluruh medali perak benar-benar terbuat dari perak.
Sementara untuk medali perunggu beratnya 1 pon.
Medali perunggu mengandung campuran 95 persen tembaga dan 5 persen seng.
Baca juga: Atlet Amerika Sebut Olimpiade Tokyo 2020 Sajikan Gyoza Terbaik di Dunia
Medali terbuat dari ponsel daur ulang