TRIBUNTRAVEL.COM - Kota Bandung menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021.
Kebun Binatang Bandung menjadi salah satu yang terdampak.
Satwa di kebun binatang yang berlokasi di Jl. Kebun Binatang No.6, Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat itu terancam kelaparan selama pemberlakuan PPKM Darurat.
Pasalnya, pengelola Kebun Binatang Bandung kehabisan uang untuk membeli pakan.
Apalagi, selama PPKM Darurat itu, obyek wisata seperti Kebun Binatang Bandung ini harus tutup sehingga pemasukan untuk gaji karyawan dan pakan satwa jadi terbatas.
Marketing Communication Bandung Zoological Garden Sulhan Syafii mengakui, pemberlakukan PPKM Darurat akan terasa berat bagi manajemen tempat wisata yang juga disebut Bandung Zoological Garden (Bazoga) itu.
Baca juga: Bakso Pak Brengos, Kuliner Legendaris di Bandungan Semarang yang Berdiri Sejak 1975
Pasalnya Bazoga harus menyiapkan makanan untuk kurang lebih 850 ekor satwa.
"Setiap hari kita harus memberi satwa makan dan juga perawatan kesehatan yang nilainya hampir sekitar Rp 300 jutaan perbulan. Artinya kita cukup menguras kantong tabungan perusahaan," ujar Sulhan, Kamis (1/7/2021).
Sebelumnya, Bazoga juga harus tutup pada PPKM Kota Bandung sejak 17 Juni hingga 30 juni.
Ia setuju dengan langkah pemerintah dalam pengendalian Covid-19 karena Kota Bandung memang masih zona merah.
Namun dengan adanya penutupan ini, Sulhan memohon bantuan dari segala pihak yang ingin menyumbangkan dana ataupun pakan langsung ke kebun binatang.
"Siapapun yang mau memberikan bantuan bisa datang ke jalan Taman Sari dan mengantarkannya ke dapur Bazoga," ucapnya.
Baca juga: TRAVEL UPDATE : Lombok Wildlife Park, Kebun Binatang Pertama di Lombok untuk Liburan Akhir Pekan
Jenis pakan yang diterima oleh Bazoga, di antaranya adalah daging sapi, daging ayam, buah-buahan, sayur-sayuran dan pakan satwa lainnya.
Meminta sumbangan untuk satwa di Bazoga, diakui Sulhan menjadi hal yang kedua kalinya.
Sebelumnya di tahun lalu, periode Mei-Juni 2020 Bazoga pun sempat ditutup sehingga tidak ada pemasukan untuk menghidupi satwa.