Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tragedi Mematikan di Balik Tercetusnya Jendela Pesawat Berbentuk Oval

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jendela pesawat berbentuk oval.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian dari kamu mungkin memilih duduk di samping jendela pesawat ketika melakukan perjalanan udara. 

Tanpa kamu sadari, bentuk jendela pesawat yang oval rupanya memiliki alasan yang khusus.

Tapi pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa bentuk jendela pesawat demikian?

Baca juga: Tak Sabar Ingin Segera Keluar dari Pesawat, Seorang Penumpang Nekat Buka Pintu Darurat

Nah, bagi kamu yang penasaran mengapa jendela pesawat oval, simak alasannya berikut ini.

Dikutip dari Reader's Digest, Kamis (8/7/2021), bentuk jendela pesawat yang oval atau melengkung di bagian tepi rupanya tidak sekadar untuk mempercantik bagian interior pesawat.

Ilustrasi kursi dekat jendela pesawat (Flickr/ Jack Snell)

Spesialis Operasi Produk di Scott's Cheap Flight, Wilis Orlando mengatakan, "Bentuknya yang oval, meskipun lembut di mata, lebih dari sekadar tujuan estetika."

"Sudut membulat dirancang untuk membantu mendistribusikan tekanan yang diberikan pada jendela secara merata, mengurangi kemungkinan jendela retak akibat perubahan tekanan udara," lanjutnya,

Ternyata ketika jendela pesawat berbentuk kotak, hingga tahun 1950-an, pesawat terbang semakin lambat.

Ketika perjalanan udara menjadi lebih populer, maskapai penerbangan mulai terbang di ketinggian yang lebih tinggi untuk memotong biaya (lebih sedikit hambatan di sana, yang bisa membatasi penggunaan bahan bakar yang tidak perlu).

Pesawat itu sendiri juga harus semakin bertekanan, meningkatkan perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar pesawat dan menyebabkan lebih banyak penumpukan tegangan.

Baca juga: Pesawat dengan 28 Penumpang Jatuh ke Laut, Menghilang dari Radar saat Hendak Mendarat

Baca juga: Momen Haru Ibu-ibu Kaget saat Masuk Pesawat, Ternyata Pilotnya Anak Sendiri

Saat itulah jendela kotak mulai terbukti mematikan.

Pada tahun 1953 dan 1954, tiga pesawat terpisah -yang semuanya de Havilland Comets, pesawat jet pertama- hancur di udara karena konsentrat tegangan yang disebabkan oleh tepi tajam jendelanya.

Analisis kecelakaan dan cedera serupa pada penumpang, menunjukkan bahwa kegagalan pemuaian logam yang berasal dari sudut jendela telah menjatuhkan pesawat.

Ini mengarah pada desain oval yang kamu lihat sekarang, di mana tekanan dapat mengalir lebih merata di sekitar jendela oval daripada menumpuk di sudut jendela kotak.

Dengan bentuk baru dan lebih baik ini, tekanan dapat mengalir dengan lancar, dan pesawat dapat terbang dengan aman.

Halaman
123