Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ditutup Sejak 2020, Gunung Fuji Jepang Kembali Dibuka untuk Turis, Ini Syaratnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan Gunung Fuji di Jepang

2. Sampai 1872, Gunung Fuji terlarang bagi wanita

Dilansir dari laman japan-experience, Gunung Fuji dianggap sebagai gunung suci oleh Shinto dari abad ke - 7 , dan pendakian adalah cara pemurnian Buddha Jepang .

Wanita ternoda oleh kenajisan karena menstruasi , yang menyebabkan pihak berwenang melarang pendakian mereka.
Sebuah kapel bernama "Nyonin-do" terbuka bagi mereka untuk menunggu sementara orang-orang dari keluarga itu berusaha mendaki gunung.

Beberapa tahun setelah seorang wanita asing, Fanny Parkes, menyelesaikan pendakian pada 1867 , pemerintah Meiji memutuskan untuk secara resmi mencabut larangan tersebut.

Sejak tahun 1872 wanita telah diizinkan untuk mendaki gunung.

3. Erupsi Terakhir Gunung Fuji terjadi pada 1707

Gunung Fuji adalah gunung berapi dengan interior yang menggelegak - 16 letusan sejak 781.

Letusan terakhir tercatat pada Desember 1707 , sekitar 49 hari setelah gempa di era Hoei, gempa paling kuat dalam sejarah negara itu setelah Tohoku pada 2011, dan mengirimkan abunya ke kota Edo (Tokyo modern).

Sejak itu, Gunung Fuji tetap tenang, meskipun masih dianggap sebagai gunung berapi aktif.

Baca juga: Cara Ekstrem Menikmati Keindahan Gunung Fuji di Jepang, dari Dek di Puncak Rollercoaster Raksasa

Baca juga: 7 Maskapai yang Layani Penerbangan Wisata, Bisa Lihat Gunung Fuji dan Antartika dari Ketinggian

Ambar Purwaningrum/TribunTravel