Di kamar tersebut yang masih tersisa keasliannya sejak zaman Soekarno adalah gambar dua wayang yang berada di salah satu sisi dinding.
Gambar wayang tersebut yakni Bethara Guru dan Semar.
Sementara untuk perabot lainnya yang ada di kamar itu sebagian dibawa ke Yogyakarta juga Jakarta.
Joko tidak tahu pasti kenapa Bethara Guru dan Semar yang menghiasi kamar tersebut.
Di antara kedua gambar wayang terdapat cermin.
Dua tempat tidur yang letaknya berada persis di bawah gambar wayang.
Di salah satu sudut ruangan terdapat lemari besar.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Asyiknya Berlibur ke Sakura Hills Tawangmangu, Ada Banyak Spot Foto Keren Ala Jepang
"Perabot dan perkakas yang tertinggal di sini misalnya foto Pak Karno, ada juga dipan Pak Karno dibawa untuk dikelola negara," kata Joko Susilo, Kamis (12/3/2020) malam.
Kamar yang mengandung nilai sejarah ini juga menjadi rujukan para calon legislatif (caleg) untuk bermalam.
Umumnya calon wakil rakyat yang bermalam memilih untuk tidur di kamar bekas Soekarno.
Kata Joko, tidak ada maksud lain selain mencari keberkahan.
Para caleg itu juga datang biasanya jelang pemilihan, lebih tepatnya saat malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon.
Yang datang kebanyakan memang calon dari partai PDI Perjuangan, namun tidak menutup kemungkinan dari partai lain juga ada yang sengaja menginap di bekas kamarnya Proklamator.
Menjadi Idola Pejabat Negara
Bangunan yang usianya diperkirakan oleh Joko sekitar 100 tahun itu juga sempat disinggahi oleh sejumlah pejabat tinggi negara.