Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

10 Fakta Unik Bunga Edelweis hingga Alasan Tidak Boleh Sembarangan Dipetik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bunga Edelweiss, Kamis (3/9/2020).

Di antaranya Gunung Merbabu, Pangrango, Lawu, Semeru, Rinjani, dan sebagainya.

4. Mekar saat akhir musim hujan

Bunga edelweis biasanya mekar pada periode April hingga Agustus setiap tahunnya.

Terutama saat-saat di mana musim hujan telah berakhir.

5. Tinggi bisa mencapai 8 meter

Umumnya bunga edelweis memiliki batang setinggi 1 meter.

Namun pada keadaan tertentu tumbuhan ini bisa mencapai tinggi 8 meter.

5. Mampu bertahan di tanah tandus

Meskipun hidup di pegunungan, namun edelweis mampu bertahan dalam keadaan tanah yang tandus.

Karena edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

Baca juga: 13 Fakta Unik Edelweis, Bunga Abadi yang Dipamerkan Aurel Hermansyah saat Liburan ke Gunung Bromo

Baca juga: Berkunjung ke Desa Wonokitri Pasuruan Jawa Timur, Tempat Budidaya Bunga Edelweis

6. Populasinya berkurang

Meski disebut bunga abadi, namun saat ini populasi bunga edelweis semakin berkurang.

Pada 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan satu tempat perlindungan terakhir bunga edelweis.

Kasus pemetikan bunga edelweis di gunung bahkan terjadi beberapa kali pada 2017 dan 2018.

Pada Juli 2017, lima pendaki mencabut bunga edelweis di Gunung Rinjani.

Halaman
123