Saat ini, beberapa atraksi utama kota termasuk museum, gereja, kolam air, dan hotel berada di bawah tanah.
Pertanyaannya kini, mengapa Coober Pedy yang punya iklim ekstrem nekad ditinggali manusia?
Coober Pedy didirikan sekira 106 tahun yang lalu, setelah seorang anak laki-laki berusia 14 tahu menemukan batu permata opal di daerah tersebut.
Sejak saat itu, Coober Pedy menjadi titik penambangan opal.
Sekira 70 persen dari total produksi opal dunia berasal dari Coober Pedy.
Itulah sebabnya Cooper Pedy dijuluki "ibukota opal dunia."
Mayoritas penduduk kota bekerja di industri opal.
Beberapa tahun yang lalu, para penambang menemukan mutiara opal yang berusia lebih dari 65 juta tahun.
2. Ploutonion at Hierapolis, juga dikenal sebagai "Gerbang Pluto", adalah situs keagamaan yang dibangun di atas gua yang mengeluarkan gas beracun.
Baca juga: Warung Soto Unik di Jakarta, Pakai Sambal Kacang dan Cuma Jual 1 Menu
Terletak di Pamukkale , Provinsi Denizli , Turki, Ploutonion at Hierapolis, lebih dikenal sebagai "Gerbang Pluto," adalah situs keagamaan yang didedikasikan untuk Pluto, dewa, dan penguasa dunia bawah.
Belum diketahui usia pasti dari situs ini, tetapi kota tetangga Hierapolis didirikan sekira tahun 190 SM.
Ditemukan pada 1965, Gerbang Pluto dibangun di atas gua yang mengeluarkan gas beracun.
Daerah ini pernah digunakan untuk melakukan ritual pengorbanan hewan.
Hewan yang diikat dengan tali akan dilemparkan ke dalam gua dan kemudian ditarik kembali.
Orang Yunani kuno menggunakan situs ini sebagai jalan menuju dunia bawah, yang juga memberinya reputasi sebagai "pintu gerbang ke neraka."
Para arkeolog telah menemukan bahwa asap yang keluar dari gua telah mempertahankan sifat racunnya dan bisa mematikan.