TRIBUNTRAVEL.COM - Kurang lebih sebulan setelah ditutup, Jewel Changi Airport Singapura akhirnya dibuka kembali pada Senin (14/6/2021).
Pembukaan taman hiburan bernuansa alam tersebut menyusul tidak adanya infeksi Covid-19 baru terkait dengan cluster besar di Terminal 3 (T3) yang terdeteksi dalam tiga minggu terakhir.
Melansir laman The Strait Times, pembukaan Jewel juga merujuk pada langkah-langkah lain dalam fase siaga tinggi bulan lalu yang juga akan dilonggarkan.
Hal ini lantaran warga Singapura secara bertahap telah kembali bekerja dan menjalani hidup seperti sebelum pandemi.
Baca juga: Melting Pot, Pusat Kuliner Halal di Singapura yang Sajikan Menu dari Berbagai Negara
"Pembersihan dan disinfeksi mendalam gedung terminal penumpang Bandara Changi dan Jewel telah selesai," kata Otoritas Penerbangan Sipil Singapura dan Grup Bandara Changi.
"(Mereka) berada di jalur untuk dibuka kembali dengan aman dan progresif," tambahnya.
Namun, bangunan terminal penumpang tetap tertutup untuk umum.
Pembukaan kembali Jewel hanyalah langkah pertama dari proses bertahap, dengan operasi bandara telah mengalami perubahan signifikan, termasuk pemisahan sekitar 14.000 pekerja bandara ke dalam zona risiko yang berbeda.
Hal ini untuk meminimalisir risiko penularan yang diungkapkan dari kejadian pada klaster T3 lalu, yang dimulai di ruang kedatangan dan area pengambilan bagasi, di mana staf bersentuhan dengan penumpang.
Klaster tersebut menelurkan 108 kasus, 43 di antaranya adalah pekerja bandara.
Baca juga: Panduan Bepergian ke Singapura di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Mulai Mei 2021, Masuk Singapura Bisa Pakai IATA Travel Pass
Staf yang bekerja di area berisiko tinggi harus memakai alat pelindung diri setiap saat, kecuali saat mereka sedang makan atau beristirahat.
Penumpang yang masuk dan keluar juga tidak lagi memiliki kesempatan untuk berbaur.
Peningkatan pengujian akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kerja bagi beberapa karyawan bandara.
Sejak 23 Mei 2021, mereka yang memiliki peran berisiko tinggi harus mengikuti rapid tes antigen tambahan di antara tes reaksi berantai polimerase yang rutin dilakukan selama tujuh hari.
Beberapa kini mengambil tes napas Covid-19 sebagai bagian dari uji coba skala kecil, dengan otoritas bandara berharap pengujian rutin akan lebih cepat dan lebih nyaman bagi pekerja bandara.